Kisah Masa Penyusuan Nabi Muhammad SAW

Siti Mahmudah - Nabi Muhammad Saw Kisah Nabi dan Rasul 18/10/2021
Nabi Muhammad (Gambar oleh Yusuf Seyhan dari Pixabay)
Nabi Muhammad (Gambar oleh Yusuf Seyhan dari Pixabay)

Oase.id - Para ahli sejarah terkenal menyatakan, bahwa perempuan yang menyusui Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam (SAW) adalah Halimah binti Abi Dzu’aib as-Sa’diyah atau lebih dikenal Halimatus Sa’diyah. Saat masih kecil, selama kurang lebih empat tahun Rasul ﷺ tinggal bersama Halimah di rumahnya yang berada di perkampungan Bani Sa’ad. Setelah itu, dikembalikan ke pangkuan ibundanya, Aminah.

Ibnu Ishaq dalam kutipan as-Sirah dengan sanad hasan mengatakan hal yang sama, bahwa terkait penyusuan Nabi Muhammad ﷺ kepada Halimah dan masalah menetapnya selama masa penyusuan tinggal di kampung Bani Sa’ad. 

Selaras, Ibnu Sa’ad menuturkan, bahwa Nabi Muhammad ﷺ menjalani masa penyusuan disalah satu keluarga Sa’ad ibn Bakar dan ibundanya menitipkan kepada as-Sa’diyah untuk disusui olehnya.

Halnya, Ibnu Katsir menyebutkan bahwa Abu Nu’aim dengan sanad kepada Utbah ibn Abdillah meriwayatkan, bahwa seseorang bertanya kepada Rasulullah ﷺ, “Bagaimanakah keadaan Anda pada masa kecil, Rasulullah?”
Beliau menjawab, “Aku telah disusui oleh seorang perempuan dari Bani Sa’ad ibn Abu Bakar.”

Selama berada dalam asuhan Halimah, terjadi banyak peristiwa di luar dugaan yang merupakan wujud keberkahan, perhatian, dan perlindungan Allah terhadap beliau. Perkataan ini bersumber dari hadis Halimah sendiri. 

Hadis tersebut menceritakan, bahwa selama Nabi Muhammad ﷺ menyusu kepadanya, air susunya tak pernah berhenti mengalir, sehingga Nabi dan anak kandungnya sendiri dapat minum sampai puas. Padahal, sebelum itu anak kandungnya sering menangis kelaparan dikarenakan air susunya tidak keluar, sampai-sampai keluarganya sering tidak bisa tidur. 

Disebutkan juga, bahwa binatang-binatang tunggangan keluarganya yang sebelumnya tak pernah menghasilkan susu, sejak keberadaan Nabi Muhammad selalu menghasilkan susu segar, sehingga Halimah dan suaminya selalu kenyang. 

Tidak hanya itu, binatang-binatang tunggangan keluarganya yang dalam perjalanannya selalu berada di barisan terbelakang, sejak itu menjadi enerjik dan selalu berada di barisan paling depan. 

Keajaiban lainnya, terjadi pada kambing-kambing peliharaan keluarga Halimah. Kambing-kambing tersebut selalu berhasil menemukan padang rumput yang sangat subur dan selalu bisa makan dengan kenyang. Padahal, dalam waktu dan tempat yang sama, kambing-kambing milik orang lain tidak dapat menemukan makanan.

Selain itu, selama masa penyusuan Nabi Muhammad kepada Halimah, fisik Nabi tumbuh pesat tidak seperti pertumbuhan anak-anak pada umumnya.

Menariknya, hikmah dari penyusuan Nabi di perkampungan Bani Sa’ad waktu itu, bahwa sudah menjadi kebiasaan masyarakat perkotaan Arab, terutama dari kalangan bangsawan untuk menyusukan bayi-bayi mereka kepada perempuan-perempuan badiyah atau kampong yang tinggal di pedalaman. 

Hal tersebut dimaksudkan untuk menghindari anak-anak dari berbagai macam penyakit perkotaan, memperkuat fisik, membiasakan dan mendidik agar mandiri sejak kecil, tidak bergantung kepada kedua orang tua, nenek, dan kerabat serta menjaga kefasihan logat bahsa Arab.

Sumber: Disarikan dari keterangan dalam Sirah Nabawiyah karya Syaikh Shafiyurrahman Al-Mubarakfuri


(ACF)
Posted by Achmad Firdaus