Menag Nasaruddin Umar: Teladani Kepemimpinan dan Kepribadian Nabi Muhammad SAW

N Zaid - Nabi Muhammad Saw 05/09/2025
Teladan Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. Ilustrasi: Pixabay
Teladan Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. Ilustrasi: Pixabay

Oase.id - Menteri Agama Nasaruddin Umar mengingatkan umat Islam untuk meneladani akhlak Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam sepanjang perjalanan hidupnya, sejak masa kecil hingga wafat. Menurutnya, ada banyak sisi kehidupan Nabi yang dapat dijadikan panutan, terutama dalam hal kepemimpinan.

Dalam pandangan Menag, Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam adalah sosok pemimpin yang sukses karena mampu memadukan dua kemampuan penting. “Salah satu kesuksesan Nabi Muhammad adalah dia berhasil memadukan antara the best managers dan the best leader,” ujarnya saat menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam di Tangerang, dilansir Kemenag, Jumat (5/9/2025).

Selain kepemimpinan, Nabi juga memberikan teladan dalam kejujuran berdagang. Rasulullah dikenal sebagai pedagang ulung yang berintegritas. “Salah satu uswatun hasanah Nabi sebagai pedagang yang jujur dalam berdagang, bisa dibilang Nabi telah melampaui zaman,” lanjutnya.

Menag juga menyinggung kebiasaan olahraga yang dianjurkan Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. Dalam sebuah riwayat, disebutkan bahwa beliau menganjurkan umatnya untuk berenang dan memanah. Kedua olahraga tersebut, menurutnya, tidak hanya bermanfaat secara fisik tetapi juga memiliki makna mendalam.

"Olahraga yang dianjurkan Nabi itu artinya punya simbolik, terapung/berenang. Artinya, kita terapung, jangan tenggelam. Harus menjadi aktual," jelas Menag. Tentang memanah, ia menambahkan, hal itu berkaitan dengan kemampuan menjaga konsentrasi. “Kita diminta untuk latihan fokus. Kontemplasi dan konsentrasi ini yang akan menjadikan manusia itu hebat,” tambahnya.

Dalam kehidupan sosial, Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam juga menunjukkan sikap toleransi yang tinggi. Ia menjaga hubungan baik dengan pemeluk agama lain serta menghargai kebebasan beribadah. Menag menuturkan salah satu kisah ketika Nabi mempersilakan umat agama lain untuk beribadah. "Ada seorang penganut agama lain yang belum melakukan kebaktian, padahal matahari sudah hampir terbenam. Apa kata Nabi? Lakukan kebaktian di situ, karena di sini gak ada rumah ibadah lain," ceritanya.

Menutup pesannya, Menag mengajak umat Islam untuk terus menjaga persatuan bangsa. Ia menegaskan bahwa perbedaan seharusnya diselesaikan dengan dialog, bukan pertentangan. “Mari kita jangan lagi mengacak-acak Indonesia yang sudah bagus. Mari kita utuhkan Indonesia. Mari kita bersatu. Maafkan perbedaan satu sama lain yang kita tidak sepaham dengan kita,” pungkasnya.


(ACF)
Posted by Achmad Firdaus