Membangun Masjid Baru di Italia Hampir Mustahil

N Zaid - Masjid 31/08/2024
Foto: presstv
Foto: presstv

Oase.id - Meskipun memiliki komunitas Muslim yang cukup besar, membangun masjid atau mengubah bangunan menjadi masjid merupakan tantangan besar di Italia.

Sebuah buku yang baru diterbitkan, 'War on Mosques', mengungkap diskriminasi yang dihadapi oleh komunitas Islam di Italia terkait hak mereka untuk menjalankan agama mereka secara bebas, hak yang dijamin oleh Konstitusi Italia.

Penulisnya, Francesco Thierry, seorang pakar teknologi informasi dan warga Italia yang masuk Islam, menganalisis bagaimana ketegangan politik seputar pembangunan masjid di Italia sengaja dipicu oleh politisi Islamofobia dari berbagai kalangan yang bertujuan untuk melemahkan komunitas Muslim.

“Karena tidak adanya undang-undang yang jelas, masalah masjid di Italia terjadi dalam kekosongan hukum,” tulisnya.

Sejak Italia menjadi republik hampir 80 tahun yang lalu, para pembuat undang-undang dari sayap kiri dan kanan sengaja menghindari membuat undang-undang tentang masalah ini, meskipun Mahkamah Konstitusi telah menegaskan hak-hak minoritas agama untuk beribadah.

Meskipun beberapa kelompok agama yang lebih kecil telah berhasil mendirikan tempat ibadah, umat Islam sebagian besar dihalangi untuk melakukannya.

Beberapa tahun yang lalu, Georgia Meloni, yang saat ini menjabat sebagai perdana menteri Italia, mengatakan, “Kami di sini untuk mengatakan tidak, tidak terhadap pembangunan masjid baru.”

"Tidak akan ada lagi masjid sampai kita menerapkan peraturan baru demi keselamatan warga," imbuhnya.

"Kami ingin semua khotbah disampaikan dalam bahasa Italia, karena kami berada di Italia."

Meloni membuat pernyataan tersebut lima tahun lalu. Kini, pemerintahnya telah mengusulkan rancangan undang-undang yang bertujuan melarang tempat salat Muslim di tempat-tempat seperti garasi dan gudang industri.

“Hampir mustahil membangun masjid baru atau mengubah bangunan yang sudah ada menjadi masjid di Italia.” Tieri menulis dalam buku tersebut.

“Umat Muslim yang tinggal di negara tersebut telah dipaksa untuk terlibat dalam apa yang sering disebut sebagai mimikri agama, mengubah pusat rekreasi menjadi tempat ibadah sementara.”

Banyak pemimpin komunitas Islam di Italia telah menyuarakan kekhawatiran mengenai legalitas rancangan undang-undang pemerintah Meloni.

Selama 20 tahun terakhir, narasi Islamofobia oleh politisi telah disampaikan di Italia melalui laporan berita, surat kabar, dan acara bincang-bincang.

Dalam konteks ini, masjid sering kali berfungsi sebagai simbol dalam perdebatan tentang peran Muslim di ruang publik Italia.

Menurut analis politik Antonello Sacchetti, sejak 2001 narasi publik yang berlaku tentang Muslim telah dimanipulasi secara sistematis oleh semua faksi politik.

“Saat ini, masjid menjadi sasaran di Italia, tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai tempat berkumpul yang penting secara sosial,” katanya.

“Ini mencerminkan apa yang terjadi di Palestina, di mana masjid telah dihancurkan oleh militer Israel sebagai bagian dari strategi yang disengaja.”

Di Italia, diperkirakan ada 1,6 juta Muslim dan sekitar 1.200 ruang salat. Dari jumlah tersebut, hanya sedikit yang dapat dianggap sebagai masjid sejati.(iqna, presstv)


(ACF)
TAGs:
Posted by Achmad Firdaus