Muscat, Pesona Damai dari Timur Tengah yang Menyentuh Hati

N Zaid - Travel 12/10/2025
Foto: Tripodadvisor
Foto: Tripodadvisor

Oase.id  - Jika Anda mencari destinasi yang menawarkan keindahan alam, ketenangan jiwa, dan kekayaan budaya, Muscat, ibu kota Oman, adalah jawabannya. Kota ini mungkin tidak sepopuler Dubai atau Doha, tetapi justru di situlah letak daya tariknya — Muscat memancarkan pesona yang lebih tenang, otentik, dan hangat.

Begitu mendarat di Bandara Internasional Muscat yang modern dan beraroma khas bunga gurun, Anda akan langsung merasakan sambutan yang bersahaja. Warga Oman dikenal ramah dan sopan; bahkan sapaan sederhana seperti “Marhaban” dari petugas bandara terasa tulus dan menyenangkan. Tak heran, banyak wisatawan yang menggambarkan Muscat sebagai kota dengan tiga kata: majestik, magis, dan menenangkan.

Arsitektur Islami yang Memukau

Salah satu tempat pertama yang wajib disinggahi adalah Masjid Agung Sultan Qaboos — sebuah mahakarya arsitektur Islam yang tak hanya megah, tapi juga memancarkan aura spiritual yang dalam. Kubah raksasa, menara-menara menjulang, serta interior berhiaskan kaligrafi Arab dan lampu kristal Swarovski membuat siapa pun tertegun. Di dalamnya terbentang karpet Persia terbesar di dunia, hasil karya tangan ribuan pengrajin.

Saat cahaya matahari pagi menembus jendela marmer dan memantul di lantai putihnya, suasana menjadi begitu khusyuk dan damai. Bagi wisatawan non-Muslim, masjid ini juga terbuka untuk dikunjungi di jam-jam tertentu, asalkan berpakaian sopan.

Di seberang masjid berdiri Gedung Mahkamah Agung Muscat, sama megah dan elegannya. Keduanya bagaikan lambang keseimbangan antara keadilan duniawi dan spiritualitas — nilai yang sangat dijunjung dalam kehidupan masyarakat Oman.

Ketenangan Pesisir dan Alam yang Mempesona

Dari pusat kota, perjalanan berlanjut menuju pantai-pantai indah seperti Qurum Beach, Azaiba, dan Bandar Jissah. Hamparan pasir keemasan yang berpadu dengan laut biru jernih menciptakan panorama yang menenangkan. Banyak wisatawan memilih duduk di kafe pinggir pantai, menyeruput kopi Arab sambil menyaksikan matahari terbenam yang perlahan menenggelamkan diri di balik Teluk Oman.

Jika Anda ingin berjalan santai sambil menikmati suasana laut, Muttrah Corniche adalah tempat yang sempurna. Jalan tepi laut ini menawarkan pemandangan menakjubkan: perpaduan pelabuhan tradisional, gunung berbatu, dan perahu-perahu nelayan yang berlabuh dengan tenang. Di sepanjang jalan, aroma dupa dan rempah-rempah menguar dari toko-toko kecil, mengundang siapa pun untuk mampir sejenak.

Menyelami Budaya Lokal di Muttrah Souq

Belum lengkap kunjungan ke Muscat tanpa berpetualang ke Muttrah Souq, pasar tradisional tertua dan paling ramai di Oman. Di sinilah jiwa kota ini benar-benar terasa hidup. Lorong-lorong sempitnya dipenuhi toko-toko yang menjual segala macam barang: dupa khas Oman, perhiasan perak, kain sulam, lampu tradisional, hingga manisan dan halwa — kudapan khas manis Oman yang sering dijadikan oleh-oleh.

Suara tawar-menawar berpadu dengan tawa para pedagang menciptakan suasana yang hangat. Wangi oud (dupa) dan rempah-rempah menggantung di udara, membawa nostalgia masa lalu ketika Muttrah menjadi pelabuhan penting di jalur perdagangan antara India dan Arab.

Bagi pencinta kuliner, pasar ikan dan sayur di kawasan Muttrah juga layak disinggahi. Cobalah menikmati kelapa muda segar atau mencicipi hidangan laut khas Oman yang dimasak langsung di tempat — sederhana, namun penuh rasa.

Sore yang Penuh Warna dan Kehangatan

Menjelang malam, Muscat berubah menjadi kota yang romantis. Cahaya kuning lampu jalan memantul di dinding-dinding batu putih, sementara aroma kopi dan dupa menguar dari rumah-rumah tradisional. Anda bisa mengunjungi Masjid Al-Ameen, masjid modern dengan arsitektur menawan dari marmer putih, lampu gantung berlapis emas, dan karpet Persia yang indah. Tempat ini sering dijuluki sebagai salah satu masjid paling cantik di Timur Tengah.

Jika waktu memungkinkan, kunjungi juga Royal Opera House Muscat — gedung pertunjukan seni yang menjadi kebanggaan warga Oman. Meskipun Anda tidak menonton konser, bangunan ini sendiri sudah merupakan karya seni, memadukan desain Arab klasik dengan sentuhan modern.

Muscat dan Jiwa yang Tenang

Yang membuat Muscat istimewa bukan hanya pemandangan atau arsitekturnya, melainkan suasananya. Kota ini hidup dalam tempo yang lambat — tenang, santai, dan penuh rasa hormat. Di sini, Anda tidak akan mendengar klakson keras atau hiruk-pikuk kota besar. Sebaliknya, Anda akan menemukan senyum ramah, adab tinggi, dan keramahan yang tulus.

Muscat adalah kota yang mengajarkan bahwa keindahan sejati tidak selalu datang dari kemegahan, tetapi dari ketenangan, kesederhanaan, dan nilai-nilai kemanusiaan. Tak heran banyak wisatawan yang pulang dari Muscat dengan perasaan tenteram — seolah baru saja menemukan versi lain dari kedamaian.

Tips untuk Wisatawan Indonesia

Waktu terbaik untuk mengunjungi Muscat adalah antara Oktober hingga April, ketika suhu lebih sejuk dan nyaman untuk berkeliling. Kenakan pakaian yang sopan, hindari ekspresi kasih sayang di tempat umum, dan selalu minta izin sebelum memotret warga lokal. Transportasi di Muscat cukup mudah, dan banyak pengemudi taksi yang ramah serta senang membantu turis.


(ACF)
TAGs:
Posted by Achmad Firdaus