Nama-nama Nabi yang Doanya Dikabulkan Allah pada 10 Hari Bulan Dzulhijjah

Siti Mahmudah - Bulan Dzulhijjah Keutamaan Bulan Dzulhijjah 14/07/2021
Gambar oleh Afshad Subair dari Pixabay
Gambar oleh Afshad Subair dari Pixabay

Oase.id - Bulan Dzulhijjah merupakan salah satu bulan istimewa bagi umat Islam. Bulan ini dipilih oleh Allah sebagai bulan yang memiliki banyak keutamaan, terutama pada 10 hari bulan Dzulhijjah

Abu Hurairah Radiyallahu anhu (RA) meriwayatkan dari Nabi ﷺ, bahwa beliau bersabda: “Maa min ayyaamin ahabba ilallaahi an yu'bada fiihaa min 'asyri dzil hiijati: Yu'dalu shaumu kulli yaumin minhaa shiyaama sanatin waqiyaamu kulli lailatin minhaa qiyaama lailatil qadri. "

Artinya: “Tidak ada hari-hari dimana Allah lebih suka disembah selain sepuluh hari dalam bulan Dzulhijjah. Berpuasa tiap-tiap hari pada hari-hari tersebut, menyamai puasa-puasa dalam setahun, dan bersembahyang tiap-tiap pada hari tersebut (menyamai) pada malam Lailatul Qadar."

Suatu ketika, Allah Swt mewahyukan kepada Nabi Musa Alaihis salam (AS). Nabi Musa berkata: “Wahai Tuhan, aku telah menyeru Engkau, tapi tidak Engkau perkenankan juga seruanku. Maka beritahukanlah kepadaku sesuatu yang harus aku gunakan dalam berseru kepadamu."

Kemudian Allah mewahyukan kepadanya: "Hai Musa, apabila telah tiba hari-hari yang sepuluh pada bulan Dzulhijjah maka ucapkanlah 'Laa ilaaha ilallaah’ (Tiada Tuhan selain Allah) tentu akan aku perkenankan hajatmu.”

Musa berkata: "Wahai Tuhan, semua hamba-Mu mengucapkan kalimat itu."

Allah berfirman: "Hai Musa, barangsiapa mengucapkan: ‘Laa ilaaha illallaah’ (Tiada Tuhan selain Allah) pada hari-hari tersebut sekali saja, maka andaikata seluruh langit dan bumi yang tujuh itu diletakkan pada tatakan Mizan, sedang 'Laa ilaaha illallaah' diletakkan pada tatakan yang tain, niscaya ucapan ini lebih berat dan lebih berbobot daripada itu semua.”

Berikut ini nama-nama Nabi yang doanya dikabulkan Allah pada 10 hari bulan dzulhijjah yang diiriwayatkan dari Ibnu Abbas, dari Nabi ﷺ:

Hari pertama di bulan Dzulhijjah, hari dimana Allah mengampuni Nabi Adam Alaihis salam (AS). “Barangsiapa berpuasa pada bulan itu, maka Allah akan mengampuni segala dosanya.”

Hari kedua, Allah memperkenankan doa Nabi Yunus Alaihis salam (AS). “Barangsiapa berpuasa pada hari itu, maka seperti orang yang beribadah kepada Allah  selama satu tahun, yang dalam ibadahnya dia tidak bermaksiat kepada Allah selirikan mata pun.”

Hari ketiga, ialah hari di mana Allah memperkenan doa Nabi Zakaria Alaihis salam (AS). “Barangsiapa berpuasa pada hari itu, Allah akan memperkenankan doanya.”

Hari keempat, hari lahirnya Nabi Isa Alaihis salam (AS). “Barangsiapa berpuasa pada hari itu, maka Allah akan menghilangkan kesusahan dan kefakiran. Lalu pada hari kiamat dia akan berada bersama para utusan yang baik dan terhormat.”

Hari kelima, hari lahirnya Nabi Musa Alaihis salam (AS). “Barangsiapa berpuasa pada hari itu, maka akan selamat dari kemunafikan dan siksa kubur.”

Hari keenam, hari dibukakannya kebaikan dari pintu Allah untuk Nabi-Nya. “Barangsiapa berpuasa pada hari itu, maka Allah akan memandangnya dengan pandangan yang rahmat, sehingga sesudah itu ia tidak akan disiksa selama-lamanya.”

Hari ketujuh dan delapan, hari ditutupnya pintu-pintu neraka Jahannam dan tidak dibuka sampai lewat kesepuluh hari tersebut. “Barangsiapa berpuasa pada hari itu, maka Allah akan menutup kepadanya 30 pintu kesusahan dan membukakan 30 pintu kemudahan.”

Hari kesembilan, ialah hari Arafah. “Barangsiapa berpuasa pada hari itu, maka puasanya itu menjadi penebus dosa (kafarat) untuk setahun yang telah lewat dan setahun yang akan datang. Pada hari itu, diturunkan ayat: “Pada hari ini telah Aku sempurnakan untuk kamu agamamu dan telah Aku sempurnakan padamu niKmat-Ku.

Hari kesepuluh, hari idul Adha. “Barangsiapa menyembelih satu kurban pada hari itu, maka dengan tetesan darahnya yang pertama, Allah akan mengampuni dosa-dosanya dan dosa-dosa keluarganya. Dan barangsiapa memberi makan pada hari itu kepada seorang mukmin dan bersedekah di waktu itu dengan satu sedekah, maka Allah akan membangkitkannya pada hari kiamat dalam keadaan aman, sedang timbangannya lebih berat daripada gunung Uhud.”

Sumber: Disarikan dari keterangan dalam Durratun Nashihin karya Umar bin Hasan bin Ahmad Asy-Syakir Al-Khaubawiy


(ACF)
Posted by Achmad Firdaus