Mengkhawatirkan, Jerman Catat 930 Insiden Islamofobia dalam Sembilan Bulan
Oase.id - Data resmi pemerintah Jerman menunjukkan lonjakan serius insiden Islamofobia sepanjang Januari hingga September tahun ini, dengan total 930 pelanggaran anti-Muslim yang dilaporkan. Angka tersebut dirilis sebagai jawaban atas penyelidikan parlemen oleh Partai Kiri mengenai kejahatan kebencian yang menyasar umat Islam.
Menurut laporan yang dikutip Anadolu Agency, terdapat 469 kasus pada kuartal pertama, 316 pada kuartal kedua, dan 145 pada kuartal ketiga. Meski jumlah tersangka yang berhasil diidentifikasi cukup banyak—283 orang pada kuartal pertama, 172 pada kuartal kedua, dan 85 pada kuartal ketiga—hanya lima orang yang sempat ditahan, dan tidak satu pun mendapat surat perintah penangkapan.
Masjid Jadi Target Kekerasan
Dalam periode yang sama, tercatat 31 serangan terhadap masjid di berbagai wilayah Jerman. Sedikitnya 37 orang terluka, termasuk satu korban yang mengalami luka serius.
Pemerintah Jerman menjelaskan bahwa kategori kejahatan Islamofobia mencakup berbagai bentuk tindakan diskriminatif dan kekerasan, mulai dari ujaran kebencian, penghinaan, ancaman, penggunaan simbol terlarang, perusakan fasilitas, hingga serangan fisik.
Para pejabat menegaskan bahwa mayoritas pelaku berasal dari kelompok ekstremis sayap kanan, yang dalam beberapa tahun terakhir semakin agresif mendorong retorika anti-Muslim.
Muslim Jerman di Tengah Ancaman Ekstremisme
Jerman merupakan negara dengan populasi Muslim terbesar kedua di Eropa Barat setelah Prancis, dengan sekitar 5,5 juta Muslim dari total 85 juta penduduk. Namun meningkatnya propaganda rasis dan Islamofobia—yang turut disebarkan kelompok dan partai sayap kanan seperti Alternatif untuk Jerman (AfD)—memicu kecemasan di kalangan komunitas Muslim.
Laporan terbaru ini kembali menegaskan bahwa Islamofobia merupakan masalah struktural yang membutuhkan respons serius, baik melalui penegakan hukum maupun upaya edukasi masyarakat.(anadolu)
(ACF)