Kontroversi Aksi Pejabat India, Penarikan Cadar Dokter Muslim Picu Amarah Publik

N Zaid - Diskriminasi Islam 20/12/2025
Foto: Ist
Foto: Ist

Oase.id - Sebuah video dari acara resmi pemerintah di negara bagian Bihar memicu kehebohan nasional di India. Tayangan tersebut memperlihatkan tindakan seorang pejabat tinggi yang dinilai melanggar etika dan mencederai martabat perempuan Muslim, hingga menuai kecaman luas dari publik dan partai oposisi.

Peristiwa itu melibatkan Kepala Menteri Bihar, Nitish Kumar, yang terekam kamera menarik cadar seorang dokter perempuan Muslim saat prosesi penyerahan surat pengangkatan di Patna, Senin (15/12) waktu setempat. Aksi tersebut terjadi di hadapan undangan dan pejabat pemerintahan, lalu menyebar luas di media sosial.

Dalam rekaman yang beredar, Nitish Kumar terlihat memberi isyarat ke arah cadar yang dikenakan sang dokter. Tanpa persetujuan, ia kemudian menarik cadar tersebut secara tiba-tiba, membuat wajah dokter itu terekspos di ruang publik. Momen tersebut langsung menuai kritik karena dianggap sebagai tindakan tidak pantas dalam forum resmi negara.

Insiden itu berlangsung di atas panggung seremoni, disaksikan sejumlah pejabat. Salah satu pejabat di samping Kumar tampak berusaha mencegah aksinya, namun gagal. Beberapa pejabat lain justru terlihat tertawa, yang semakin memperkeruh suasana dan memicu sorotan tajam terhadap sikap aparat negara.

Nitish Kumar, yang telah memimpin Bihar hampir 20 tahun dan kini berusia 74 tahun, dikenal sebagai sekutu politik Partai Bharatiya Janata (BJP) pimpinan Perdana Menteri Narendra Modi. Namun, insiden ini dinilai mencoreng citra kepemimpinannya.

Video tersebut pertama kali diunggah oleh Rashtriya Janata Dal (RJD), partai oposisi utama di Bihar. Dalam unggahannya, RJD mempertanyakan kelayakan Nitish Kumar sebagai kepala pemerintahan dan menyebut tindakannya mencerminkan krisis kepemimpinan.

Gelombang kecaman juga datang dari Partai Kongres Nasional India. Partai oposisi nasional itu menilai tindakan Kumar sebagai bentuk pelecehan terhadap perempuan. Mereka menegaskan bahwa perilaku tersebut menimbulkan kekhawatiran serius mengenai keamanan perempuan dan perlindungan hak minoritas di Bihar.

Desakan agar Nitish Kumar mundur dari jabatannya pun semakin menguat. Partai All India Majlis-e-Ittehadul Muslimeen (AIMIM) menggelar aksi protes di Mumbai, menuntut proses hukum terhadap kepala menteri Bihar tersebut.

Para demonstran menyatakan bahwa tindakan tersebut telah melukai kehormatan perempuan Muslim dan mencederai nilai-nilai kebebasan beragama. “Apa yang terjadi bukan sekadar insiden, tetapi penghinaan di ruang publik,” teriak salah satu peserta aksi.

Kasus ini kembali membuka perdebatan luas di India mengenai etika pejabat publik, perlindungan perempuan, serta sensitivitas terhadap kelompok minoritas di tengah iklim politik yang kian mengeras.


(ACF)
Posted by Achmad Firdaus