Makna Shalawat dalam QS Al-Ahzab Ayat 56: Rahmat dan Berkah dari Allah, Bukan Doa

N Zaid - Kisah Nabi dan Rasul 13/11/2025
Makna Shalawat dalam QS Al-Ahzab Ayat 56: Ilustrasi: Ist
Makna Shalawat dalam QS Al-Ahzab Ayat 56: Ilustrasi: Ist

Oase.id  - Umat Islam tentu sudah sangat akrab dengan bacaan shalawat kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. Bacaan ini sering terdengar dalam doa, zikir, hingga setiap kali nama Rasul disebut. Namun, tahukah kamu bahwa dalam Al-Qur’an surat Al-Ahzab ayat 56, disebutkan bahwa Allah dan para malaikat bershalawat kepada Nabi?

Ayat tersebut berbunyi:

“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS. Al-Ahzab: 56)

Sekilas, ayat ini menimbulkan pertanyaan: bagaimana mungkin Allah “bershalawat” kepada Nabi, jika shalawat berarti doa?

Shalawat Allah Bermakna Rahmat dan Berkah

Anggota Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, Homaidi Hamid, menjelaskan bahwa pemahaman shalawat sebagai “doa” tidak bisa diterapkan kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Menurutnya, secara akidah hal itu tidak mungkin, sebab bila Allah berdoa, kepada siapa Dia akan memohon?

Dikutip dari laman resmi web Muhammadiyah, Homaidi mengutip pendapat ulama besar Wahbah Zuhaili dalam kitab Tafsir Al-Wasith. Ia menegaskan bahwa makna shalawat bergantung pada siapa yang melakukannya.

Ketika Allah bershalawat kepada Nabi, maknanya adalah pemberian rahmat dan berkah kepada beliau. Sementara shalawat dari para malaikat berarti permohonan ampun kepada Allah untuk Nabi, dan shalawat dari manusia bermakna doa, penghormatan, dan pengagungan terhadap Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.

“Allah bershalawat kepada makhluk-Nya berarti memberikan rahmah dan berkah. Sedangkan malaikat melakukannya dalam bentuk doa memohon ampunan, dan manusia bershalawat sebagai ungkapan cinta serta penghormatan kepada Nabi,” tutur dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) ini.

Shalawat Juga Dituangkan untuk Orang-Orang Beriman

Lebih lanjut, Homaidi mengingatkan bahwa shalawat dari Allah dan para malaikat tidak hanya ditujukan kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam, tetapi juga kepada orang-orang beriman.

Hal ini dijelaskan dalam QS. Al-Ahzab ayat 41–43, di mana Allah menegaskan bahwa Dia menurunkan rahmat-Nya kepada hamba-hamba-Nya yang beriman. Dalam pandangan Muhammadiyah, makna shalawat Allah kepada orang-orang mukmin tidak dipahami sebagai doa, melainkan sebagai bentuk kasih sayang dan limpahan berkah dari Allah subhanahu wa ta'ala.

“Rahmat yang diberikan kepada orang beriman itu sama seperti rahmat yang Allah berikan kepada para Nabi, terutama Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam,” tegas Homaidi.
 


(ACF)
Posted by Achmad Firdaus