Pembangunan Asrama Haji DI Yogyakarta di Kulon Progo Dapat Dukungan DPR

N Zaid - Haji 11/07/2025
Kunjungan Kerka Komisi VIII DPR RI ke DI Yogyakarta bahas rencana pembangunan Asrama Haji DI Yogyakarta di Kulon Progo, Jumat (11/7/2025). Foto: Bram
Kunjungan Kerka Komisi VIII DPR RI ke DI Yogyakarta bahas rencana pembangunan Asrama Haji DI Yogyakarta di Kulon Progo, Jumat (11/7/2025). Foto: Bram

Oase.id - Pembangunan Asrama Haji di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), tepatnya di Kulon Progo, mendapat dukungan penuh dari Komisi VIII DPR RI. Wakil Ketua Komisi VIII, Singgih Januratmoko, menyatakan bahwa keberadaan asrama haji ini diharapkan mampu memberikan kenyamanan dan keamanan yang lebih baik bagi para jemaah.

Dukungan juga datang dari pemerintah daerah. Bupati Kulon Progo, Agung Setyawan, mengungkapkan antusiasme pihaknya terhadap rencana ini. “Kita sudah menunggu sejak lama. Kulon Progo sudah siap dengan segala aspeknya,” tegas Agung, dikutip laman resmi Kemenag, Jumat (11/7).

Kepala Kanwil Kemenag DIY, Ahmad Bahiej, menjelaskan bahwa kebutuhan pembangunan asrama haji ini mendesak, mengingat saat ini jumlah kloter embarkasi Solo (SOC) telah mencapai 95 kloter. Menurutnya, pemecahan kloter akan berdampak positif pada peningkatan kenyamanan jemaah haji.

Lebih lanjut, Bahiej mengungkapkan bahwa keberadaan Asrama Haji Kulon Progo akan mengoptimalkan pemanfaatan Bandara Internasional Yogyakarta (YIA). Ia menambahkan, Kraton Yogyakarta telah memberikan dukungan berupa surat palilah atas lahan seluas 7 hektare, ditambah dukungan dari pemerintah daerah, sehingga peluang menciptakan aset negara yang produktif semakin besar.

Agar memenuhi syarat sebagai embarkasi haji, minimal dibutuhkan 4.000 jemaah. Bahiej menjelaskan, jemaah akan ditambah dari wilayah eks Karisedenan Kedu dan Banyumas, serta dari DIY sendiri. “Totalnya bisa mencapai 12.017 jemaah atau sekitar 31 kloter. Bandara YIA pun sudah sangat siap melayani penerbangan langsung ke Jeddah,” ujarnya.

Sambil menunggu proses pembangunan asrama rampung, solusi jangka pendek yang tengah diupayakan adalah skema Embarkasi Haji Berbasis Hotel. Bahiej menyebut bahwa hotel-hotel di sekitar Bandara YIA telah dinyatakan layak setelah divisitasi oleh Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU). “Alhamdulillah, hotel-hotel tersebut memenuhi kapasitas yang dibutuhkan,” jelasnya.

Ia juga menjabarkan bahwa proses pemeriksaan imigrasi dan Bea Cukai akan tetap dilakukan di bandara. Untuk pemeriksaan kesehatan, Puskesmas Temon I dapat difungsikan sebagai rujukan medis. “Jarak tempuh dari hotel ke Bandara YIA pun hanya sekitar lima menit,” rinci Bahiej. Ia menambahkan, pada fase kepulangan, bus dari berbagai daerah juga bisa langsung masuk ke area bandara, memberikan kenyamanan ekstra bagi jemaah.

Sementara itu, Dirjen PHU Kemenag RI, Hilman Latief, menyatakan bahwa ke depan konsep Embarkasi Berbasis Kawasan akan dikembangkan, bukan hanya untuk DIY tapi juga Jawa Tengah. “Selama ini embarkasi haji di Pulau Jawa masih berbasis provinsi. Ini akan jadi tanggung jawab Badan Penyelenggara Haji mulai tahun depan,” terang Hilman. Ia juga menilai skema berbasis hotel sangat realistis, mengingat asrama-asrama haji di Indonesia memiliki beban operasional yang cukup tinggi.


(ACF)
TAGs:
Posted by Achmad Firdaus