Kloter Terakhir Jemaah Haji Terbang dari Madinah, Fokus Beralih ke Kepulangan Petugas

N Zaid - Haji 11/07/2025
Foto:Kemenag
Foto:Kemenag

Oase.id - Setelah lebih dari dua bulan melayani puluhan ribu jemaah haji, operasional penyelenggaraan ibadah haji Indonesia tahun 1446 H/2025 M secara resmi ditutup. Kepulangan kelompok terbang (kloter) terakhir dari Madinah, KJT 28 Debarkasi Kertajati, menjadi penanda berakhirnya fase pemulangan jemaah haji gelombang II. Kloter ini terdiri dari 413 jemaah, mayoritas berasal dari Majalengka dan Cimahi, yang lepas landas dari Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA), Madinah, pada Kamis malam (10/7/2025).

Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Muchlis M Hanafi, menyampaikan rasa syukurnya atas kelancaran keseluruhan operasional haji tahun ini. Ia menekankan bahwa proses pemulangan jemaah yang dimulai sejak 11 Juni hingga 10 Juli 2025 berjalan sesuai jadwal, meskipun ada dinamika yang mewarnai pelaksanaannya. “Alhamdulillah secara umum proses pemulangan jemaah haji yang sudah berlangsung sejak 11 Juni hingga hari ini berjalan dengan lancar,” ujar Muchlis di Madinah, dikutip laman Kemenag, Jumat (11/7).

Pemulangan jemaah haji dibagi menjadi dua fase besar. Gelombang pertama dipulangkan melalui Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, dari 11 hingga 25 Juni 2025. Gelombang kedua, yang dimulai 26 Juni, berakhir pada 10 Juli dengan pemulangan jemaah dari Madinah. Total ada 101.339 jemaah pulang melalui Jeddah, dan 101.274 lainnya melalui Madinah. Selain itu, 52 jemaah melakukan tanazul—pulang lebih awal atau terpisah dari kloternya karena alasan kesehatan atau penugasan.

Secara keseluruhan, lebih dari 203 ribu jemaah Indonesia diberangkatkan ke Arab Saudi dalam 525 kloter. Pada fase kedatangan, 103.806 jemaah tiba di Madinah dan 99.343 melalui Jeddah. Angka ini mencerminkan skala logistik yang luar biasa, dari akomodasi, konsumsi, transportasi, hingga pelayanan ibadah yang dikelola dengan koordinasi ketat antara berbagai unit layanan di bawah Kementerian Agama.

Muchlis, yang juga menjabat sebagai Direktur Layanan Haji Luar Negeri, menilai jemaah pada umumnya merasa puas atas layanan yang diberikan selama di Tanah Suci. “Ada dinamika dalam penyelenggaraan, tapi kita bersyukur semua bisa diatasi dan diselesaikan. Alhamdulillah, secara umum jemaah puas atas layanan akomodasi, konsumsi, transportasi, dan layanan petugas,” tuturnya.

Namun demikian, tidak semua jemaah dapat pulang bersamaan. Sebanyak 46 jemaah masih menjalani perawatan medis di sejumlah rumah sakit Arab Saudi—29 orang di Madinah, 10 di Makkah, 6 di Jeddah, dan satu di Riyadh. “Kita semua tentu senang seluruh jemaah haji sudah meninggalkan Arab Saudi, kecuali yang masih dirawat. Kita doakan mereka segera sembuh dan bisa kembali ke Tanah Air,” ujar Muchlis.

Kepala Daker Madinah, M Lutfi Makki, menjelaskan bahwa KJT 28 diberangkatkan dari hotel di Madinah sekitar pukul 18.00 Waktu Arab Saudi. Sementara itu, Kepala Daker Bandara, Abdul Basir, menambahkan bahwa pada hari terakhir pemulangan terdapat delapan kloter yang diberangkatkan, dengan total 2.909 jemaah menggunakan maskapai Garuda Indonesia dan Saudi Airlines.

Lebih lanjut, Abdul Basir menegaskan bahwa fokus saat ini adalah pada pemulangan para petugas haji dari Daker Madinah dan Daker Bandara, yang dijadwalkan akan kembali ke Indonesia pada 13 Juli 2025. "Setelah semua jemaah pulang, kini kita fokus pada proses pemulangan petugas," tandasnya.

Selama operasional ibadah haji tahun ini, tercatat 446 jemaah wafat, terdiri dari 434 jemaah reguler dan 12 jemaah khusus. “Kita doakan mereka diterima amal ibadahnya dan mendapat tempat terbaik di sisi Allah subhanahu wa ta'ala,” ucap Muchlis menutup pernyataannya.

Dengan berakhirnya fase pemulangan jemaah haji 2025, Indonesia menuntaskan salah satu misi logistik dan pelayanan keagamaan terbesar di dunia. Kini, perhatian bergeser ke evaluasi, perbaikan, serta persiapan lebih awal untuk penyelenggaraan haji tahun depan.


(ACF)
TAGs:
Posted by Achmad Firdaus