Langkah Strategis Indonesia di Tanah Suci: Menyongsong Kampung Haji Indonesia di Arab Saudi

Oase.id - Dalam sebuah langkah diplomatik yang sarat makna, Presiden Prabowo Subianto menemui Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS), awal Juli ini. Bukan hanya sekadar silaturahmi kenegaraan, pertemuan ini menandai babak baru penguatan hubungan antara Indonesia dan Arab Saudi, khususnya dalam urusan paling krusial bagi umat Islam Indonesia: penyelenggaraan ibadah haji.
Salah satu poin penting yang mencuat dari pertemuan yang digelar di Istana Kerajaan Arab Saudi tersebut adalah wacana pembangunan Kampung Haji Indonesia di Tanah Suci. Gagasan ini, menurut Menteri Agama Nasaruddin Umar yang turut mendampingi Presiden, mendapat sambutan hangat dan dukungan penuh dari Pangeran MBS.
“Alhamdulillah, Bapak Presiden langsung diterima oleh Putra Mahkota. Dalam pertemuan itu, dibahas secara serius tentang rencana Kampung Haji Indonesia. Pangeran MBS menyatakan dukungannya agar realisasi ini bisa segera terwujud,” ujar Menag Nasaruddin di Makkah, Kamis (3/7/2025).
Apa Itu Kampung Haji Indonesia?
Gagasan Kampung Haji Indonesia mengacu pada pembangunan sebuah kawasan terpadu yang khusus melayani kebutuhan jemaah haji Indonesia—mulai dari akomodasi, pusat layanan kesehatan, pusat kuliner halal khas Nusantara, hingga fasilitas pendukung ibadah. Tujuannya sederhana, namun strategis: meningkatkan kenyamanan, efisiensi, dan kemandirian dalam layanan haji di luar negeri.
Namun lebih dari itu, Kampung Haji Indonesia bisa menjadi etalase kehadiran bangsa dalam lanskap diplomasi ibadah, sebuah isu yang kerap menjadi tantangan teknis sekaligus politis di balik layar pelaksanaan haji.
Dari Pertemuan Diplomatik ke Tindakan Teknis
Tak berhenti pada tataran wacana, pemerintah juga mulai melakukan penjajakan teknis. Menteri Agama bersama Menteri Investasi Rosan Roeslani dan Menko Perekonomian Zulkifli Hasan turut menyertai Prabowo dalam pertemuan lanjutan dengan mitra Arab Saudi.
“Ini bukan sekadar diplomasi simbolik. Kita sudah masuk tahap diskusi teknis,” jelas Menag. “Kami menunggu arahan lebih lanjut dari Presiden untuk mulai merealisasikan.”
Lebih dari Sekadar Bangunan
Meski dalam pernyataan resmi fokus berada pada proyek Kampung Haji, pertemuan bilateral ini juga menyentuh bidang strategis lain seperti pendidikan dan ekonomi. Dua negara dengan populasi mayoritas Muslim ini sama-sama menyadari pentingnya kolaborasi lintas sektor yang tidak berhenti pada urusan keagamaan semata.
“Pendidikan dan ekonomi juga dibahas sebagai bagian dari penguatan relasi jangka panjang. Tapi haji tetap menjadi isu sentral, karena menyangkut jutaan warga Indonesia setiap tahunnya,” ujar Nasaruddin.
Momentum Strategis Indonesia
Rencana pembangunan Kampung Haji Indonesia mencerminkan arah baru kebijakan luar negeri Indonesia yang lebih proaktif dan berbasis pelayanan konkret bagi warganya di luar negeri. Dalam konteks haji, ini bisa menjadi langkah monumental—bukan hanya sebagai layanan tambahan, tapi sebagai simbol hadirnya negara di jantung spiritual umat Islam.
Dengan dukungan langsung dari pucuk pimpinan Arab Saudi, serta kesiapan lintas kementerian dari Indonesia, gagasan ini tampaknya bukan sekadar mimpi. “InsyaAllah, kita bisa mulai dalam waktu dekat,” kata Nasaruddin optimistis.
Jika terealisasi, Kampung Haji Indonesia bisa menjadi preseden baru dalam tata kelola ibadah haji dunia—sebuah soft power keislaman ala Indonesia yang membumi, melayani, dan strategis. (Kemenag)
(ACF)