Bahasa Gaul Dapat Dipakai Sesuai Kondisi
Oase.id - Munculnya bahasa gaul baru dinilai sulit dibendung. Sebab, dalam kurun waktu tertentu akan tercipta bahasa gaul baru dan digunakan oleh sebuah komunitas atau kelompok.
"Sangat tidak mungkin dicegah atau dibendung. Ragam bahasa gaul itu digunakan dalam kurun waktu tertentu oleh kelompok tertentu dan akan terus-menerus muncul," kata Peneliti Ahli Utama pada Pusat Penelitian dan Kemasyarakatan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Obing Katubi kepada Medcom.id, Selasa, 1 September 2020.
Ia menyampaikan, bahwa bisa jadi kata tertentu dari ragam bahasa gaul itu sekarang sedang viral, namun dalam beberapa saat ke depan sudah tenggelam dan dilupakan. Kemudian, muncul kata-kata baru yang dirasa lebih kekinian.
Namun, tidak menutup kemungkinan kata-kata yang dulu sempat hits dan tenggelam, bisa muncul kembali dan digunakan oleh suatu komunitas. Namun, dengan pemaknaan yang berbeda dari awal terciptanya kata tersebut.
"Lahir, digunakan, menghilang atau mati, dan mungkin dihidupkan lagi dalam kurun waktu tertentu dengan makna baru yang berbeda dari semula," ujarnya.
Ia pun menyoroti istilah kata 'anjay' yang tengah ramai dibicarakan. Kata itu bahkan disebut bisa membuat seseorang yang mengucapkannya kena pidana.
Menurut dia, hal terpenting dalam penggunaan kata apapun adalah konteksnya. Termasuk, bahasa gaul. Ia menambahkan, penggunaan bahasa gaul yang tidak sesuai konteks akan berpotensi menimbulkan salah penafsiran.
Konteks dimaksud antara lain penggunaan kata yang memperhatikan lawan bicara, tujuan, sekaligus cara mengucapkannya. Toh, tak semua bahasa gaul serta merta dianggap berkata kasar, layaknya pisuhan ala Jawatimuran.
"Apakah itu kasar? Belum tentu. Bahkan, kadang kata 'juancuk' digunakan untuk becanda dan menunjukkan keakraban antarpartisipan dalam percakapan," tegasnya.
(PBH)