4 Hadits Tentang Buruknya Salat Cepat-Cepat

N Zaid - Salat 20/11/2022
Ilustrasi. Pixabay
Ilustrasi. Pixabay

Oase.id - Dalam salat, thuma’ninah adalah salah satu rukun yang wajib dijaga. Nabi Muhammad salallahu alaihi wasallam pernah menegur orang yang salatnya cepat-cepat. Terdapat pula hadits yang menerangkan tentang buruknya salat yang terlalu cepat. Rasulullah bahkan sangat keras memperingatkan orang yang salatnya cepat-cepat dengan mengatakan, "Barang siapa meninggal dalam keadaan [salatnya] seperti ini (cepat-cepat), maka dia meninggal di luar agama Muhammad.'

Apa itu thuma’ninah? Menurut Ustaz Abduh Tuasikal tukmaninah artinya sikap tenang tidak cepat-cepat dalam melakukan salat. 

Dengan melakukan salat secara tukmaninah, maka kekhusyukan pun bisa didapat. Sebaliknya, orang yang salat tergesa-gesa mustahil akan khusyuk dalam salatnya. 

Berikut hadits-hadits yang menerangkan dengan jelas bahwa Nabi Muhammad salallahu alaihi wasallam tidak menyukai dan melarang orang yang salatnya terburu-buru. 

1. Pencuri salat 

Dari Abi Qatadah, ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Seburuk-buruknya manusia adalah orang yang mencuri shalatnya.” Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimana seseorang mencuri shalatnya?” Rasulullah saw. menjawab, “Yaitu seseorang yang tidak sempurna rukuk dan sujudnya, atau beliau bersabda, “Yaitu orang yang tidak lurus tulang belakangnya dalam rukuk dan sujud.” (H.R. Ahmad)

(H.R Ahmad)


2. Salat Seperti Gagak Mematuk Makanan 

“Bahwasanya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam melihat seorang laki-laki tidak menyempurnakan rukuknya, dan waktu sujud (dilakukan cepat seakan-akan) mematuk dalam keadaan dia shalat.

Maka Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

‘Kalau orang ini mati dalam keadaan (salat) seperti itu, ia mati di luar agama Muhammad. Ia sujud seperti burung gagak mematuk makanan. Perumpamaan orang rukuk tidak sempurna dan sujudnya cepat seperti orang kelaparan makan sebiji atau dua biji kurma yang tidak mengenyangkannya.”

(H.R Abu Ya’la, al-Baihaqi, at-Thabarani, dishahihkan oleh Ibnu Khuzaimah, dan dihasankan oleh Syaikh al-Albani)

3. Larangan Seperti Mematuknya Ayam Jantan  

Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, beliau berkata;

“Sahabat dekatku, (Nabi Muhamamd shallallahu ‘alaihi wa sallam) melarangku sujud dalam salat (dengan cepat) seperti mematuknya ayam jantan, melarangku berpaling (ke kanan atau ke kiri) seperti berpalingnya musang, dan melarangku duduk iq-aa’ seperti kera.”

(H.R Thayalisi, Ahmad, dan Ibnu Abi Syaibah, dihasankan oleh Syaikh al-Albani)


4. Nabi ﷺ Menyuruh Ulang Sampai 3X Orang yang Salatnya Cepat-cepat 

Disebutkan dalam hadits Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu:

“Bahwasanya Rasulullah ﷺ masuk ke dalam masjid, kemudian masuk pula seorang laki-laki, kemudian laki-laki itu melakukan shalat kemudian mengucapkan salam kepada Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam.

Nabi ﷺ menjawab salam tersebut kemudian mengatakan kepadanya:

“Kembalilah ulangi salatmu, karena sesungguhnya engkau belum salat.”

Maka kemudian laki-laki itu mengulangi salat sebagaimana salatnya sebelumnya, kemudian ia mendatangi Nabi dan mengucapkan salam, kemudian Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam mengatakan:

“Kembali ulangilah salatmu karena engkau belum salat.”

(Hal ini berulang 3 kali).

Maka kemudian laki-laki itu mengatakan:

“Demi Yang Mengutusmu dengan kebenaran, aku tidak bisa melakukan lebih baik dari shalatku tadi, maka ajarilah aku.”

Rasulullah  shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Jika engkau berdiri untuk shalat, bertakbirlah, kemudian bacalah yang mudah bagimu dari al-Qur’an, kemudian rukuklah sampai engkau thuma’ninah dalam rukuk, kemudian bangkitlah dari rukuk sampai engkau thuma’ninah beri’tidal, kemudian sujudlah sampai engkau thuma’ninah dalam sujud, kemudian bangkitlah dari sujud sampai engkau thuma’ninah dalam sujud, kemudian sujudlah sampai engkau thuma’ninah dalam sujud, kemudian bangkitlah sampai engkau thuma’ninah dalam duduk, dan lakukanlah hal yang demikian ini pada seluruh shalatmu.”

(H.R al-Bukhari dan Muslim)

Hadits-hadits tersebut bukan membahas tentang membaca ayat-ayat pendek. Karena hal itu tidak mengapa seperti yang disebutkan juga dalam sebuah hadits terakhir, 'bacalah yang mudah bagimu dari al-Quran".

Salat yang cepat, dapat bermakna membaca bacaan salat seperti orang yang berbicara cepat-cepat, sehingga gerakannya pun menjadi sangat sebentar, misal ketika sujud, ruku, sehingga ketika orang yang salat seperti itu menjadi imam salat, maka makmum di belakangnya kesulitan mengikuti. Bacaan satu dzikir pun tidak sempat.


(ACF)
TAGs:
Posted by Achmad Firdaus