Dijuluki Pulau Seribu Masjid, Inilah 4 Masjid Unik dan Bersejarah di Lombok

Octri Amelia Suryani - Masjid 22/09/2022
Masjid Bayan Beleq (Oleh Torbenbrinker - Karya sendiri, CC BY-SA 3.0, https://commons.wikimedia.org/w/index.php?curid=32605136)
Masjid Bayan Beleq (Oleh Torbenbrinker - Karya sendiri, CC BY-SA 3.0, https://commons.wikimedia.org/w/index.php?curid=32605136)

Oase.id - Lombok selain dikenal dengan wisata pantainya yang indah, ternyata juga dijuluki sebagai “Pulau Seribu Masjid”. Julukan ini bermula dari Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama, yakni Effendi Zarkasih yang melakukan kunjungan kerja pada tahun 1970.

Kunjungan kerja itu dilakukan dalam rangka peresmian Masjid Jami Cakranegara. Kala itu, Effendi merasa terkesan dengan melihat banyak masjid yang berdiri di Lombok. Dan secara spontan ia menyebutkan bahwa Lombok adalah “Pulau Seribu Masjid”.

Ternyata setelah ditelusuri dengan fakta yang ada, serta berdasarkan dari beberapa sumber, julukan tersebut memang pantas. Sebab, mayoritas suku Sasak yang mendiami pulau Lombok merupakan penganut ajaran Agama Islam.

Bagi masyarakat Sasak, masjid adalah bangunan penting yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan mereka sehari-hari. Oleh sebab itu, tidak heran jika di pulau Lombok memiliki banyak masjid. Baik masjid besar atau pun masjid kecil yang telah tersebar di 518 desa di Pulau Lombok.

Selain itu, di antara sekian banyak masjid yang ada di Lombok, ada lima masjid yang terbilang unik. Kehadirannya pun cukup bersejarah bagi masyarakat Lombok.

Berikut 4 Masjid bersejarah di Lombok:

1. Masjid Bayan Beleq

Masjid Bayan Beleq termasuk masjid tertua pertama yang ada di Lombok, yang telah berdiri sejak abad ke-17 atau sejak 300 tahun silam. Lokasinya berada di Jalan Labuan Lombok, Desa Bayan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, berjarak kira-kira 80 kilometer dari Kota Mataram.

Masjid Bayan Beleq adalah masjid pertama yang berdiri di pulau ini. Serta tak heran bahwa masjid ini merupakan peninggalan terbesar yang menjadi saksi bisu penyebaran Islam di Pulau Lombok, khususnya Bayan. Di kecamatan ini juga agama Islam diperkenalkan pertama kalinya di Lombok. Pendirinya bernama Syekh Gaus Abdul Razak, seorang pendakwah yang menyiarkan agama Islam di Bayan pada abad ke-16. 

Masjid ini berukuran 9x9 meter, dan dindingnya terbuat dari bambu dengan tinggi sekitar 125 cm. Pondasinya masih terbuat dari bebatuan, dan atapnya yang bertingkat-tingkat menjadi ciri khas bangunan yang dipengaruhi oleh budaya Hindu. Di dalam masjid ini terdapat beleq atau makam besar Syekh Gaus Abdul Razak.

Meski sudah tidak lagi digunakan untuk beribadah oleh masyarakat sekitar, masjid tertua di Lombok ini kerap ramai dikunjungi wisatawan pada hari besar agama Islam. Bangunan ini juga menjadi situs cagar budaya yang dilindungi dan dipelihara oleh pemerintah serta warga setempat.

2. Masjid Sangak Pati

Masjid Sangak Pati (sembilan wali) yang sekarang disebut dengan masjid Al-Falah juga termasuk salah satu bangunan tua bersejarah. Masjid ini berada di Desa Songak, Sakra, Lombok Timur. Belum diketahui secara pasti kapan masjid ini didirikan.

Namun, konon katanya masjid ini dibangun oleh para wali (sembilan pati) pada tahun 1309. Bentuk masjid ini pun tak jauh berbeda dengan masjid tua lainnya yang memiliki atap tinggi dan terbuat dari ilalang.

Keunikan dari masjid ini terdapat dari arsitektur dinding yang bukan terbuat dari bata, melainkan bongkahan tanah yang dikepal. Bagian atap masjid juga terdapat palang kayu yang diukir khas. Ukiran ini menyimbolkan empat mazhab besar dalam Islam. Dan masjid ini juga sudah termasuk cagar budaya yang dilindungi oleh pemerintah.

3. Masjid Karang Bayan

Masjid Karang Bayan berada di tengah Desa Adat Karang Bayan, Kecamatan Lingsar. Masjid ini dipercayai ada sejak 400 tahun silam. Layaknya masjid yang dibangun pada tahun 1600 an, masjid ini berdindingkan bedek bambu, berlantai tanah, beratapkan ilalang, dan berpondasikan dari tanah liat yang ditinggikan. 

Setelah adanya masjid yang lebih besar, masjid Kuno Karang Bayan ini beralih fungsi menjadi tempat pembelajaran, baik untuk anak-anak maupun yang lainnya. Keunikan dari masjid ini salah satunya memiliki dapur di sampig masjid dan rumah adat. Dapur dan rumah adat inilah yang dulunya digunakan oeh warga setempat untuk mempersiapkan upacara keagamaan seperti perayaan Maulid Nabi Muhammad ﷺ. 
Masjid Karang Bayan juga menjadi pusat kunjungan wisatawan, meskipun saat ini jumlah wisatawan sudah semakin sedikit.

4. Masjid Rambitan

Masjid Rambitan merupakan salah satu dari empat masjid yang diklaim sebagai masjid kuno Sasak  (masjid Rambitan Lombok Tengah, masjid Gunung Pujut Lombok Tengah, masjid Songak Lombok Timur dan Masjid Bayan Beleq Lombok Utara). Masjid ini adalah salah satu cagar budaya yang terletak di Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Diperkirakan berdiri di akhir abad ke-16.

Tidak jauh berbeda dengan masjid tua lainnya, masjid ini memiliki atap berbentuk limas yang ditutup oleh ijuk. Di bagian atap terdapat ornamen burung dari kayu yang berukuran sangat kecil. Ornamen burung perkutut menunjukkan bahwa masjid ini terkait dengan tokoh tertentu dalam sejarah Islam tradisional di pulau Lombok. Perkutut dalam pengucapan orang Sasak adalah pethuk sehingga terdengar tuthuk yang berarti “penghabisan”.

Demikian 4 masjid unik dan bersejarah yang berada di pulau Lombok, yang juga dijuluki sebagai “pulau seribu masjid”. Meskipun dalam segi bentuk manjid-masjid ini tidak jauh berbeda, tetapi masing-masingnya memiliki sejarah tersendiri menurut daerahnya. Selain ingin berwisata ke pantai-pantai indah yang ada di Lombok, mungkin masjid-masjid ini dapat menjadi pilihan tempat berwisata selanjutnya.


(ACF)
TAGs:
Posted by Achmad Firdaus