Federasi Muslim Spanyol Kecam Serangan Masjid dan Retorika Kebencian

N Zaid - Diskriminasi Islam 15/07/2025
Foto: Ist
Foto: Ist

Oase.id - Federasi Entitas Keagamaan Islam Spanyol (FEERI) menyatakan keprihatinan mendalam atas meningkatnya serangan anti-Muslim di berbagai wilayah Spanyol, termasuk pembakaran masjid di dekat Barcelona dan unjuk rasa kelompok sayap kanan di Murcia.

Dalam pernyataannya, FEERI menyebut serangan-serangan ini sebagai ancaman serius terhadap persatuan sosial dan penegakan hukum. Mereka meminta pemerintah di semua tingkatan untuk segera mengambil tindakan.

Kecaman ini muncul setelah peristiwa kebakaran masjid di kota Piera, Provinsi Barcelona, pada Sabtu dini hari sekitar pukul 3 pagi. Masjid yang baru dibangun itu hangus terbakar hanya beberapa hari sebelum rencana pembukaan resminya. Meski petugas pemadam kebakaran sudah berusaha keras, bangunan tersebut tidak bisa diselamatkan.

Tiga organisasi Muslim utama di Catalonia—UCIDCAT, FCIC, dan FIC—menyebut kebakaran itu sebagai "serangan pengecut" dan percaya bahwa kejadian tersebut direncanakan dengan tujuan mengganggu kerukunan di Piera. "Tindakan semacam ini jelas ingin merusak semangat kebersamaan yang telah lama terjalin di kota kami," ujar mereka.

Piera sendiri merupakan kota kecil dengan sekitar 17.500 penduduk, di mana sekitar 1.700 di antaranya adalah warga negara asing. Beberapa pekan sebelumnya, sebuah pusat penampungan anak-anak migran tanpa pendamping di kota yang sama juga mengalami kebakaran. Pihak berwenang masih menyelidiki apakah ada keterkaitan antara dua insiden ini.

Di waktu yang hampir bersamaan, ketegangan juga meningkat di Torre Pacheco, wilayah Murcia. Di sana, kelompok sayap kanan menggelar demonstrasi setelah terjadi dugaan penyerangan oleh seorang pemuda asal Maroko. Para pengunjuk rasa meneriakkan slogan anti-Muslim, yang menimbulkan kekhawatiran akan meningkatnya sentimen kebencian di kalangan masyarakat.

FEERI mengecam aksi-aksi tersebut dan menyerukan kepada pemerintah lokal hingga nasional agar meningkatkan pengamanan tempat ibadah serta memerangi ujaran kebencian. "Menyerang rumah ibadah sama dengan menyerang martabat seluruh komunitas," tegas mereka.

Wali Kota Piera, Carme González Anjaumà, juga menyampaikan dukungan kepada komunitas Muslim dan meminta masyarakat tetap tenang sambil menunggu hasil penyelidikan polisi. Ia menyatakan bahwa umat Muslim di kotanya telah "terintegrasi dengan baik" dan menegaskan bahwa Piera tetap berkomitmen sebagai tempat yang mendukung kerukunan sosial.

Dukungan juga datang dari berbagai pihak. Gereja Katolik setempat, termasuk Paroki Santa Maria de Piera, mengutuk kekerasan tersebut dan menyatakan solidaritas kepada tetangga Muslim mereka.

Sementara itu, kelompok aktivis anti-rasisme Unitat Contra el Feixisme i el Racisme (UCFR) menyebut insiden pembakaran masjid sebagai bentuk Islamofobia dan pelanggaran terhadap kebebasan beragama. Mereka mendesak pemerintah melakukan penyelidikan cepat dan menyeluruh.

FEERI menutup pernyataannya dengan menyerukan persatuan antar komunitas dan menegaskan komitmen mereka pada nilai-nilai demokrasi dan dialog damai. "Kami tidak akan membalas kebencian dengan kebencian," ujar mereka, sambil mengajak semua pihak untuk bersama-sama memperjuangkan keadilan dan hidup berdampingan secara inklusif.(iqna)


(ACF)
Posted by Achmad Firdaus