Kisah Nabi Idris yang Diberi Gelar Singa dari Segala Singa
Oase.id - Nabi Idris AS yang memiliki nama lengkap Idris bin Yazid bin Mihla`il bin Qinan bin Syits bin Adam, lahir di Munaf, salah satu daerah di Mesir. Nabi Idris adalah nabi kedua setelah nabi Adam AS yang wajib diketahui umat muslim. Dan keturunan keenam dari Nabi Adam AS.
Dikutip dari Tafsir Qashashi jilid I yang ditulis oleh Syofyan Hadi, bahwa Allah Swt tidak banyak menceritakan tentang Nabi Idris dalam Al-Quran. Namun, ada salah satu surah yakni QS. Maryam ayat 56-57 yang berbunyi:
وَاذْكُرْ فِي الْكِتَابِ إِدْرِيسَ إِنَّهُ كَانَ صِدِّيقًا نَّبِيًّا
وَرَفَعْنَاهُ مَكَانًا عَلِيًّا
Artinya: Dan ceritakanlah (hai Muhammad ﷺ kepada mereka) kisah Idris (yang tersebut) di dalam Al Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan dan seorang nabi. Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi.
Sebenarnya, Nabi Idris sedari kecil sangat tekun dalam belajar dan beribadah. Dengan ketekunannya dalam belajar hingga tak kenal waktu, ia menjadi nabi pertama yang menulis dengan pena yang terbuat dari batu kerikil.
Melihat kegigihan dan ketekunan Nabi Idris dalam belajar, Allah menganugerahkan ilmu pengetahuan yang luas padanya. Dengan anugerah itu Nabi Idris dikenal sebagai nabi yang pandai dalam banyak hal. Salah satunya membuat pakaian dari kulit binatang. Nabi Idris berusaha membuat pakaian yang nyaman digunakan untuk beraktivitas, karena pada zaman itu pakaian hanya dililitkan di tubuh.
Setelah mengetahui hal tersebut, kaum Nabi Idris sangat senang dan tertarik juga untuk belajar. Melihat situasi seperti itu, iblis mulai iri dan bersiasat ingin menggoda Nabi Idris dengan menyamar sebagai manusia.
"Ya Nabiyullah, bisakah Tuhanmu memasukkan dunia ke dalam telur ini?" seru iblis seraya mengetuk pintu rumah Nabi Idris AS.
"Kemarilah. Mendekatlah padaku. Tanyakan apa yang ingin kau ketahui," jawab Nabi Idris AS. Iblis mengira Nabi Idris AS tidak mengetahui penyamarannya. Lalu Iblis mendekat.
"Bisakah Tuhanmu memasukkan dunia ke dalam telur ini?" tanya iblis dengan senyum mengejek.
Nabi Idris AS diam dan sejenak menatap iblis yang menjelma menjadi manusia.
"Jangankan memasukkan dunia ini ke dalam telur sebesar ini. Memasukkan dunia ke dalam lubang jarum ini pun Tuhanku berkuasa untuk melakukannya," jawab Nabi Idris AS dengan tegas.
Dengan kecepatan kilat Nabi Idris AS menusuk mata iblis dengan jarum yang dipegangnya. Iblis meringis kesakitan sekaligus terkejut. Lalu iblis lari terpontang-panting, dengan mata kirinya yang buta.
Jiwa pemberani yang dimiliki Nabi Idris sejak muda menjadikannya sebagai seorang yang pemberani. Di tengah banyak kaum yang durhaka kepada Allah Swt, Nabi Idris AS tetap berani melawannya.
Pernah suatu hari ada perampok ingin mengambil harta benda sebuah kampung, kemudian Nabi Idris AS menyeru, "Jangan menyerah begitu saja!"
"Tapi, mereka mengancam akan membunuh kita," kata penduduk. "Jangan takut! Mari kita lawan perampok itu!" ujar Nabi Idris AS.
Nabi Idris AS menghadang para perampok yang datang untuk memporakporandakan kampung. "Siapa kau? Beraninya menghalangi kami!" seru salah satu perampok.
Nabi Idris AS mendakwahi mereka, mengingatkan akan adanya Allah Swt, dan juga mengajak mereka bertaubat. Mendengar Nabi Idris AS berdakwah, para perampok malah menertawainya. Mereka lalu menyerang Nabi Idris AS dan penduduk kampung tersebut.
Namun, ternyata Nabi Idris AS lebih perkasa. Atas izin Allah Swt, kemenangan diraih Nabi Idris AS dan kaumnya. Setelah kejadian itu, Nabi Idris AS mendapat gelar Asadul Usud yang berarti singa dari segala singa. Gelar ini diberikan karena keberanian melawan kaum kafir dan keteguhannya menjalankan tugas sebagai nabi.
(ACF)