Bingung Cara Mengajarkan Anak Berpuasa? Simak 5 Tips Ini

N Zaid - Puasa 01/03/2025
ilustrasi. Foto: Pixabay
ilustrasi. Foto: Pixabay

Oase.id - Mengajarkan anak berpuasa sejak dini adalah bagian dari pendidikan agama yang penting dalam Islam. Meskipun anak-anak belum wajib berpuasa hingga mencapai usia baligh, membiasakan mereka sejak kecil akan membantu mereka memahami dan mencintai ibadah ini. Secara fisik dan psikologis, mereka juga dilatih untuk dapat menahan lapar sehingga saat dewasa tidak kesulitan untuk berpuasa.

Berikut adalah beberapa tips mengajarkan anak berpuasa berdasarkan pendapat ulama dan hadits Rasulullah ﷺ.

1. Memberikan Pemahaman yang Benar tentang Puasa
Sebelum anak mulai berpuasa, penting untuk memberi mereka pemahaman bahwa puasa bukan hanya menahan lapar dan haus, tetapi juga latihan kesabaran dan ketakwaan. Rasulullah ﷺ bersabda:

"Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan mengamalkannya, maka Allah tidak butuh pada puasanya yang meninggalkan makan dan minumnya." (HR. Bukhari No. 1903)

Dari hadits ini, kita bisa mengajarkan anak bahwa puasa juga melibatkan menjaga lisan dan perilaku yang baik.

2. Memulai dengan Puasa Bertahap
Sebagian ulama, seperti Imam Al-Ghazali dalam kitab Ihya’ Ulumuddin, menyebutkan bahwa anak-anak bisa mulai diajarkan berpuasa secara bertahap, misalnya dengan:

Berpuasa setengah hari terlebih dahulu.
Berpuasa penuh tetapi dengan memberikan sahur dan berbuka lebih awal jika anak tampak sangat lelah.

Hal ini sesuai dengan metode yang diterapkan oleh para sahabat. Diriwayatkan dari Rubayyi’ binti Mu’awwidz, ia berkata:

"Kami membiasakan anak-anak kami berpuasa dan membuatkan mereka mainan dari wol. Jika mereka menangis karena lapar, kami berikan mainan itu agar mereka terhibur sampai waktu berbuka." (HR. Bukhari No. 1960, Muslim No. 1136)

Dari hadits ini, kita dapat mengambil pelajaran bahwa mengajarkan anak berpuasa bisa dilakukan secara bertahap dengan memberikan distraksi yang positif.

3. Menjadikan Suasana Ramadhan Menyenangkan
Agar anak lebih termotivasi, buatlah suasana Ramadhan terasa istimewa, misalnya dengan:

Mengajak mereka membantu menyiapkan sahur dan berbuka.

Menceritakan kisah-kisah inspiratif tentang puasa dari Rasulullah ﷺ dan para sahabat.
Memberikan apresiasi berupa pujian atau hadiah kecil sebagai penyemangat.

Ulama seperti Imam Ibnu Qudamah dalam kitab Al-Mughni menyebutkan bahwa pendekatan positif dalam mendidik anak lebih efektif dibandingkan paksaan.

4. Memberikan Contoh yang Baik
Anak-anak cenderung meniru apa yang dilakukan orang tua. Oleh karena itu, orang tua harus menunjukkan semangat dalam berpuasa, sholat, dan membaca Al-Qur’an. Rasulullah ﷺ bersabda:

"Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka orang tuanya lah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi." (HR. Bukhari No. 1292, Muslim No. 2658)

Hadits ini mengajarkan bahwa anak sangat dipengaruhi oleh lingkungan dan teladan dari orang tua.

5. Mengajarkan Doa 

Doa Berbuka:

ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ

Dzahaba zh-zhamu wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru in syaa Allah.

Artinya: "Rasa haus telah hilang, urat-urat telah basah, dan pahala telah tetap, insya Allah." (HR. Abu Dawud No. 2357, Hasan menurut Syaikh Al-Albani)

Mengajarkan doa akan membantu anak lebih memahami makna ibadah puasa.

6. Bersikap Fleksibel dan Tidak Memaksa
Menurut Syekh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, anak yang belum baligh tidak wajib berpuasa. Oleh karena itu, jika anak benar-benar merasa kesulitan, tidak perlu dipaksakan. Justru yang lebih penting adalah menanamkan kecintaan terhadap ibadah ini terlebih dahulu.

Mengajarkan anak berpuasa memerlukan pendekatan yang bijak, bertahap, dan penuh kasih sayang. Dengan memberikan pemahaman yang benar, menjadikan suasana Ramadhan menyenangkan, serta memberikan contoh yang baik, anak akan lebih mudah menjalankan puasa dengan ikhlas dan penuh semangat.

Semoga Allah memudahkan kita dalam mendidik anak-anak agar menjadi generasi yang taat dan bertakwa. Aamiin.


(ACF)
TAGs:
Posted by Achmad Firdaus