Kebiasaan Ngemil Sehat Meningkat di Arab Saudi

N Zaid - Kuliner 01/08/2025
Foto: Unsplash
Foto: Unsplash

Oase.id - Semakin banyak warga Arab Saudi yang mulai beralih ke camilan yang lebih sehat demi menjaga kesehatan dan mengurangi risiko penyakit seperti obesitas, diabetes, dan jantung. Salah satu tren yang sedang populer adalah penggunaan teknologi pengeringan beku untuk mengolah buah-buahan, menggantikan metode pengeringan dengan panas yang lebih konvensional. Metode ini dinilai lebih baik karena mampu mempertahankan kandungan nutrisi dalam buah seperti vitamin, antioksidan, dan serat, yang biasanya rusak akibat suhu tinggi.

Seorang warga Riyadh bernama Abdullah Saud mengungkapkan pengalamannya mencoba stroberi kering beku. Ia merasa cocok dengan camilan ini karena rendah gula, sehingga aman bagi penderita diabetes sepertinya. Menurutnya, stroberi beku ini tidak terlalu manis namun tetap enak dikonsumsi.

Meski begitu, dikutip dari Arabnews, pakar gizi dan kesehatan masyarakat Dr. Zahra’a Al-Ahmed memberikan catatan penting. Ia menjelaskan bahwa meskipun tekstur dan rasa buah tetap terjaga, buah kering beku tetap bisa mengandung kalori yang cukup tinggi. Karena itu, penting bagi masyarakat untuk tidak sekadar tergiur oleh tampilan sehat, tetapi tetap memperhatikan jumlah kalori yang dikonsumsi.

Arab Saudi saat ini memang menghadapi tantangan serius dalam hal kesehatan masyarakat, terutama terkait penyakit tidak menular seperti diabetes dan obesitas. Penyakit-penyakit ini banyak dipicu oleh pola makan yang tidak sehat, termasuk kebiasaan mengonsumsi camilan tinggi gula, garam, dan lemak jenuh. Namun tren gaya hidup sehat mulai meningkat, seiring dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya pola makan yang lebih baik.

Konsumen pun semakin selektif dalam memilih produk. Mereka cenderung mencari camilan rendah kalori, bebas gula, bebas gluten, tinggi serat, atau kaya protein. Perubahan kebiasaan ini didukung oleh berbagai program pemerintah, salah satunya adalah Inisiatif Promosi Makanan Sehat yang digagas oleh Otoritas Makanan dan Obat-obatan Saudi. Program ini bertujuan mengurangi bahan tambahan yang berbahaya dalam makanan dan mendorong produsen untuk menyajikan informasi gizi yang lebih jelas pada label produk, agar konsumen bisa membuat pilihan yang lebih cerdas.

Dr. Al-Ahmed juga menyoroti bahwa kebiasaan makan seseorang dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk pendidikan, status sosial ekonomi, hingga kondisi emosional. Walaupun kesadaran untuk hidup sehat makin meningkat, camilan yang tidak sehat masih banyak digemari, terutama di kalangan mahasiswa dan generasi muda. Karena itu, ia menekankan pentingnya lebih banyak program edukatif yang menyasar kelompok usia ini.

Selain buah kering beku, kurma juga tetap menjadi pilihan utama camilan sehat di Arab Saudi. Buah yang secara budaya dan spiritual sangat lekat dengan masyarakat setempat ini kini hadir dalam berbagai varian modern. Mulai dari kurma Ajwa berlapis cokelat, hingga kurma isi kacang almond, pistachio, atau selai kacang, semua dirancang untuk memenuhi selera konsumen yang ingin tetap sehat tanpa meninggalkan rasa.

Munirah Al-Fahad, seorang warga Riyadh, membagikan resep camilan buatannya yang berbahan dasar kurma. Ia mencampur kurma dengan selai kacang, lalu menutupinya dengan cokelat dan kacang cincang, sebelum didinginkan di kulkas. Baginya, camilan buatan sendiri ini lebih sehat daripada membeli cokelat kemasan di toko, karena kandungan gula dan lemaknya lebih rendah, tetapi tetap enak dinikmati.

Perubahan gaya hidup seperti ini mencerminkan kesadaran baru di kalangan masyarakat Saudi bahwa hidup sehat bisa dimulai dari pilihan-pilihan sederhana, termasuk camilan.


(ACF)
TAGs:
Posted by Achmad Firdaus