Tren Cokelat Dubai Menyebar ke Seluruh Dunia, Dorong Permintaan Pistachio Melonjak

N Zaid - Kuliner 19/10/2025
Cokelat Dubai. Foto: AP
Cokelat Dubai. Foto: AP

Oase.id - Cokelat Dubai tengah menjadi sensasi global. Berawal dari Uni Emirat Arab, tren ini kini menyebar cepat ke berbagai negara, memengaruhi industri kuliner hingga rantai pasok kacang pistachio dunia.

Fenomena ini bermula pada 2021, ketika Fix Chocolatier di Dubai menciptakan cokelat batangan berlapis cokelat susu tebal dengan isian krim pistachio dan tahini, dipadukan dengan kue filo renyah bernama kadayif. Dua tahun kemudian, cokelat ini viral di media sosial, terutama TikTok, dan langsung memicu tren baru di dunia kuliner.

Beragam merek dan toko roti kini berinovasi dengan versi mereka sendiri. Konsep cokelat Dubai diadaptasi menjadi croissant, milkshake, hingga dessert dengan berbagai isian, seperti s’mores, selai kacang, jeli, bahkan matcha.

“Saya tak lagi menyebutnya tren — ini sudah menjadi kategori baru,” ujar Din Allall, pemilik jaringan The Nuts Factory yang memiliki lebih dari 150 toko di Amerika Serikat.

Lonjakan popularitas cokelat Dubai bahkan disebut menjadi salah satu penyebab kelangkaan pistachio global. Produsen kacang asal Iran, Keinia, melaporkan bahwa “lonjakan permintaan eksplosif akibat tren viral TikTok ‘Dubai chocolate’” memperburuk keterbatasan pasokan.

Data Google Trends menunjukkan pencarian “Dubai chocolate” melonjak tajam sejak awal tahun dan mencapai puncak pada Maret 2025. Minat masyarakat tetap tinggi hingga kini.

Beragam produk kini ditawarkan, dari cokelat batangan hingga kurma berlapis cokelat dan pistachio, strawberry parfait, serta cokelat berlapis emas 24 karat seharga 79,99 dolar AS.

Menurut Allall, keunikan cokelat Dubai terletak pada strukturnya yang besar dan tebal dengan isian melimpah.

Tren ini juga menarik perhatian raksasa-raksasa ritel dan merek besar. Trader Joe’s menjual cokelat Dubai buatan Patislove, sementara IHOP menghadirkan Dubai pancake stack edisi terbatas. Baskin-Robbins, Costco, Walmart, dan QVC pun ikut merilis produk bertema Dubai. Bahkan Lindt meluncurkan versi terbatas di Eropa dan mendapat sambutan besar.

“Kombinasi tekstur cokelat lembut, isian creamy, dan renyahnya kadayif membuatnya istimewa,” ujar Erica Lefkowits, konsumen asal Dublin. Ia mengakui harga cokelat Dubai memang lebih tinggi, tetapi rasa dan tampilannya memberi kesan mewah.

Di Amerika Serikat, penjualan cokelat isi pistachio tercatat mencapai 822.900 dolar AS dalam setahun terakhir, menurut NielsenIQ. Meski kecil dibanding total pasar cokelat senilai 16,27 miliar dolar, pertumbuhannya mencengangkan — naik lebih dari 1.200% dibanding tahun sebelumnya.

CEO jaringan toko kelontong Stew Leonard, Jr. bahkan menyebut belum pernah melihat produk laku secepat ini selama 50 tahun berkarier. Produknya, BeeMax Dubai Chocolate, langsung ludes setelah diluncurkan Maret lalu.

Beberapa merek lain yang kini ikut meramaikan pasar antara lain Moda, Magno, dan Leonessa. Ada pula varian unik seperti permen mini Chocolove dan sirup kopi bebas gula rasa cokelat Dubai dari Matteo’s Coffee Syrups.

Dengan cita rasa mewah, tekstur berlapis, dan citra eksotis khas Timur Tengah, cokelat Dubai tampaknya bukan sekadar tren sesaat. Ia telah menjelma menjadi simbol baru kemewahan dalam dunia kuliner global.(dailysabah)
 


(ACF)
TAGs:
Posted by Achmad Firdaus