Fakta dan Ringkasan Kisah Penaklukkan Makkah

N Zaid - Makkah 21/11/2023
Ilustrasi: Arabnews
Ilustrasi: Arabnews

Oase.id - Penaklukan Makkah (juga dikenal sebagai Fatah Makkah) adalah salah satu peristiwa terbesar yang terjadi selama bulan suci Ramadhan. Ini adalah pertunjukan keberanian dan keberanian yang luar biasa.

Sejarah awal Islam sangat penting bagi umat Islam bahkan hingga saat ini. Secara khusus, kehidupan Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam dianggap sebagai contoh bagi semua penganutnya.

Berbagai peristiwa mewakili peperangan Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam dan karakternya. Peristiwa-peristiwa ini telah mengambil bagian yang menentukan dalam pembentukan kepercayaan dan kelompok umat Islam. 

Sebelum penaklukan Mekah, beberapa peristiwa terjadi. Pada tahun 628 M, Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam berangkat bersama sekitar 1400 umat Islam dari Madinah untuk menunaikan umrah, sebuah perjalanan kecil. Ketika mereka sampai di pinggiran Mekah, Nabi mengirim utusan ke orang-orang Mekah, menjelaskan kepada mereka bahwa umat Islam tidak datang untuk berperang melainkan datang untuk menjalankan adat. Umat Islam tidak diperkenankan melakukan perjalanan pada tahun itu, namun terjadi kesepahaman antara kaum Muslim dan Quraisy.

Pemahaman ini dikenal dengan Perjanjian Hudaybiyah. Berdasarkan perjanjian tersebut, umat Islam akan menunda perjalanan mereka hingga tahun berikutnya. Ketika umat Islam kembali dari perjalanan, orang-orang Mekah akan membersihkan kota sehingga umat Islam dapat menjalankan tradisi tersebut dengan lembut.

Demikian pula, semua suku Arab akan bersekutu dengan orang-orang Mekah atau Muslim dan melindungi pihak tertentu jika ada serangan. Pada akhirnya, perjanjian tersebut menggambarkan perjanjian perdamaian jangka panjang antara kedua belah pihak, tanpa menimbulkan pertumpahan darah.

Kedua belah pihak berpegang teguh pada tawar-menawar pada awalnya. Lalu, setelah dua tahun, terjadi pelanggaran pemahaman. Salah satu suku yang bersekutu dengan Mekkah menyerang dan mengeksekusi beberapa orang dari suku yang bersekutu dengan Muslim. Episode ini menghancurkan pemukiman.

Pada titik ini, umat Islam telah berubah menjadi kekuatan yang besar; oleh karena itu, pada tahun 630 M, Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam memilih untuk membawa 10.000 orang menuju Mekah. Setelah kaum Muslim mencapai Mekah, para pionir Quraisy menyerah. Selanjutnya Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

Abu Sufyan adalah pionir Quraisy dan salah satu penentang keras Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. Orang-orang Mekkah cemas akan kemenangan yang akan diraih kota mereka karena orang-orang Arab telah menerapkan hukum serangan balik, dan ada ketakutan bahwa umat Islam akan memberikan balasan atas perlakuan buruk terhadap umat Islam dan kemalangan yang diakibatkan oleh peperangan.

Sejumlah besar penduduk Mekkah, yang mengharapkan disiplin, terkejut dengan pengumuman Nabi, dan beberapa memilih untuk menjadi Muslim. Dengan cara ini, Penaklukan Makkah tidak berdarah dan mengakhiri pertempuran dan kebrutalan selama bertahun-tahun antara Quraisy dan Muslim.

Peristiwa ini patut diperhatikan bagi umat Islam karena menunjukkan karakter Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. Dia bisa saja menuntut balasan yang setimpal, sesuai adat istiadat orang Arab; namun, sebaliknya, dia menunjukkan kebajikan terhadap orang-orang Mekah.

Ini merupakan pembaruan penting bagi umat Islam hingga saat ini tentang bagaimana perjuangan harus dilakukan. Pada akhirnya, keberhasilan ini merupakan titik balik penting sejak mereka membangun Islam di Jazirah Arab; itu menyebar hingga menjadi agama besar dunia.(theislamicinformation)


(ACF)
TAGs:
Posted by Achmad Firdaus