Yang Sebaiknya Anda Tahu Tentang Masjidil Haram

Oase.id - Masjidil Haram, yang terletak di jantung kota Makkah, Arab Saudi, merupakan masjid terbesar dan tersuci dalam ajaran Islam. Keunikannya tak tertandingi oleh masjid mana pun di dunia.
Berikut berbagai informasi yang perlu Anda ketahui tentang Masjidil Haram:
- Menjadi tempat berdirinya Ka'bah, kiblat seluruh umat Islam ketika salat.
- Satu-satunya tempat yang disucikan secara mutlak; hanya Muslim yang diizinkan memasukinya.
- Menjadi tempat pelaksanaan ibadah haji dan umrah, dua ibadah yang memiliki dimensi spiritual dan sosial yang besar.
- Thawaf (mengelilingi Ka'bah) hanya dapat dilakukan di sini — ibadah yang tidak bisa digantikan tempatnya.
- Multazam, Maqam Ibrahim, Hijr Ismail, dan Sumur Zamzam — semua berada di kompleks ini dan memiliki kedalaman sejarah serta nilai spiritual tinggi.
Sejarah Masjidil Haram
Zaman Nabi Ibrahim & Ismail
Sejarah Masjidil Haram dimulai sejak Nabi Ibrahim dan putranya, Nabi Ismail, mendirikan Ka'bah atas perintah Allah subhanahu wa ta'ala (QS Al-Baqarah: 127). Ka'bah menjadi titik awal pembangunan Masjidil Haram.
Sebelum Islam
Bangsa Arab Jahiliyah tetap menjaga kehormatan Ka'bah, meski bercampur dengan kemusyrikan. Ka'bah menjadi pusat ziarah dan perdagangan, tapi juga disesaki berhala.
Masa Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam
Setelah penaklukan Makkah (Fathu Makkah) pada tahun 8 H, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam membersihkan Ka'bah dari ratusan berhala, menjadikannya kembali sebagai pusat tauhid. Masjid pun mulai diperluas dan difungsikan sebagai pusat ibadah murni kepada Allah subhanahu wa ta'ala.
Perkembangan dan Perluasan Masjidil Haram
1. Masa Khulafaur Rasyidin & Dinasti Umayyah
Umar bin Khattab memperluas bangunan Masjid karena jamaah semakin banyak.
Utsman bin Affan mengganti pilar kayu dengan batu dan memperindah struktur.
2. Dinasti Abbasiyah & Turki Utsmani
Banyak dilakukan renovasi dan pemeliharaan arsitektur, termasuk pembuatan mihrab, kubah, dan menara-menara klasik yang khas.
3. Era Kerajaan Arab Saudi (Modern)
Sejak 1955 hingga kini, proyek perluasan besar-besaran dilakukan secara bertahap.
Perluasan Raja Fahd (1980-an) dan Raja Abdullah (2007) mencakup pembangunan area thawaf bertingkat, terowongan pejalan kaki, serta pendingin udara raksasa.
Penambahan Mas'a (area sa’i antara Shafa dan Marwah) juga diperluas menjadi 4 lantai agar mampu menampung lebih dari 100 ribu jamaah/jam.
Kondisi Masjidil Haram Saat Ini (2025)
- Masjidil Haram kini bisa menampung lebih dari 2,5 juta jamaah pada musim puncak haji.
- Teknologi modern digunakan secara masif: dari sistem tata udara, pengaturan arus manusia, hingga robot pembersih dan pemberi fatwa otomatis.
- Kamera pengawas dan sistem keamanan canggih aktif 24 jam, memastikan keamanan dan kenyamanan jamaah.
- Proyek "Smart Haram" telah dimulai, mengintegrasikan aplikasi pemandu ibadah digital, panduan dalam berbagai bahasa, dan informasi real-time kondisi masjid.
- Sumur Zamzam kini dikelola dengan sistem otomatis, airnya disalurkan ke ratusan titik air minum tersebar di seluruh masjid.
- Area perluasan baru di sisi utara dan barat terus dibangun untuk mengakomodasi ledakan jumlah jamaah dari seluruh dunia.
Masjidil Haram bukan hanya bangunan fisik yang besar, tetapi simbol pusat spiritual umat Islam. Ia terus berkembang dari masa ke masa — dari tempat suci yang sederhana di masa Nabi Ibrahim, menjadi kompleks ibadah tercanggih dan terpadat di dunia Islam.
(ACF)