Revitalisasi Madrasah Jadi Prioritas, Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Pemerataan Pendidikan

N Zaid - Madrasah 15/08/2025
Presiden komitmen prioritaskan Madrasah Foto:Kemenag
Presiden komitmen prioritaskan Madrasah Foto:Kemenag

Oase.id - Dalam pidatonya di Sidang Tahunan MPR sekaligus Pidato Kenegaraan HUT ke-80 RI, Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmennya dalam mempercepat pemerataan pendidikan di Indonesia. Ia menyebutkan bahwa pemerintah akan merenovasi lebih dari 13.000 sekolah dan 1.400 madrasah pada tahun 2025 sebagai langkah awal pemerataan akses dan kualitas pembelajaran.

“Ini baru dimulai, tahun depan kita akan mencari dana untuk melanjutkannya,” ujar Presiden Prabowo pada Jumat (15/8/2025). Hadir dalam kesempatan itu Menteri Agama Nasaruddin Umar yang mendengarkan langsung Arah Presiden.

Program tersebut diakselerasi melalui skema Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC), hasil kerja sama antara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Kementerian Agama, sebagai implementasi dari Inpres Nomor 7 Tahun 2025. Fokusnya adalah pada percepatan pembangunan dan revitalisasi PAUD, pendidikan dasar-menengah, serta digitalisasi pembelajaran. Dari total 2.120 madrasah yang akan direvitalisasi, pelaksanaannya terbagi menjadi dua tahap: Tahap pertama (sejak Oktober 2024) menyasar 179 madrasah di lima provinsi, dan tahap kedua (dimulai Januari 2025) mencakup 1.941 madrasah di 37 provinsi.

Kisah dari Daerah: Jakarta hingga Lampung

Di DKI Jakarta, implementasi tahap pertama mencakup rehabilitasi 10 madrasah yang tersebar di Jakarta Selatan, Timur, dan Pusat. Salah satunya adalah MAN 11 Jakarta di Jagakarsa yang memulai tahapan Mutual Check-0 (MC-0) sejak 23 Juni 2025. Fokus intinya meliputi perbaikan ruang kelas dan kantin akibat keretakan dinding. Kepala MAN 11 menyatakan harapan agar kegiatan belajar mengajar tetap berjalan lancar dan siswa merasa aman dan nyaman.

Sementara itu, di Kalimantan Tengah, 16 madrasah dari berbagai jenjang juga mendapatkan alokasi paket PHTC. Proyek ini mencakup perbaikan ruang kelas, pengadaan mebel dan MCK, serta pembangunan ruang kelas baru. Wilayah sebaran meliputi Lamandau, Sukamara, Kapuas, Kota Palangka Raya hingga Pulang Pisau. Plt Kakanwil Kemenag Kalteng, H. Hasan Basri, pentingnya pemeliharaan berkelanjutan dan menyarankan pembentukan unit pengelola aset.

Di Provinsi Gorontalo, Balai Prasarana Permukiman melakukan pemantauan Tahap II di MIN 1 dan MIN 2 Boalemo. Fokus pemantauan diarahkan pada prinsip “tepat mutu, tepat waktu, dan tepat biaya”, guna memastikan revitalisasi benar-benar mendukung peningkatan kualitas pendidikan.

Sedangkan di Lampung, Tim PUPR dan Kemenag Mesuji melakukan verifikasi fisik dan administrasi di MA Roudlotul Huda. Proses verifikasi meliputi evaluasi kondisi gedung, kebutuhan ruang laboratorium, perbaikan sanitasi, serta kesiapan dokumen teknis. Komunikasi berjalan efektif antara tim lapangan dan pihak madrasah.

Membangun Fisik, Menguatkan Nilai

Pembangunan infrastruktur pendidikan tidak hanya menyasar perbaikan fisik. Menteri Agama dalam Jakarta Madrasah Award 2025 menegaskan bahwa revitalisasi madrasah harus sejalan dengan pembentukan karakter dan lingkungan belajar yang humanis. Ia mendorong agar madrasah tampil sebagai lembaga pendidikan yang tidak kalah dari sekolah umum, baik dari sisi fisik maupun kualitas pembelajaran.

“Kalau bisa, madrasah jadi contoh untuk sekolah umum,” ujar Menag. Ia juga menekankan perlunya madrasah berkontribusi terhadap pendidikan lingkungan, dengan menyebut bahwa lingkungan sehat menjadi syarat penting terciptanya suasana ibadah yang khusyuk dan pembelajaran yang bermakna.

Sinergi Kebijakan dan Implementasi

Pelaksanaan Program PHTC menjadi contoh kolaborasi nyata lintas kementerian dan tingkat pemerintahan. Praktik baik mulai dari pemantauan lapangan di Gorontalo, verifikasi teknis di Lampung, hingga implementasi MC-0 di Jakarta menunjukkan bahwa percepatan pembangunan madrasah bukan sekedar rencana, tapi bergerak dalam eksekusi.

Kementerian Agama menyatakan akan terus mengawal sinergi ini bersama Kementerian PUPR dan para pemangku kepentingan lainnya. Fokusnya adalah memastikan manfaat revitalisasi madrasah berkelanjutan, tepat sasaran, dan berdampak nyata terhadap peningkatan mutu pendidikan keagamaan nasional.


(ACF)
TAGs:
Posted by Achmad Firdaus