32 Alumni UGM Membentuk Delapan, Gerakan Kesejahteraan Psikologis Masyarakat
Oase.id- Pandemi Covid-19 memaksa manusia beradaptasi terhadap perubahan besar. Manusia kembali merumuskan formulasi baru bukan hanya untuk bertahan hidup, namun juga untuk terus berkembang dan berkarya di tengah segala ketidak-pastian.
Dalam proses adaptasi ini, terdapat peningkatan kesadaran akan urgensi mempertahankan status mental agar tetap sehat. Masyarakat mulai menyadari reciprocal relationship antara kondisi fisik dengan kondisi mental. Mereka juga mulai mengamini bahwa menjalani hidup melibatkan proses mental secara terus menerus.
Menangkap fenomena ini, 32 alumni Magister Profesi Psikologi Klinis Universitas Gadjah Mada (UGM) Angkatan 8 (Mapronis 8) tergerak untuk mengambil peran mewujudkan masyarakat Indonesia yang mampu merawat dan mengoptimalkan fungsi mentalnya.
Dengan latar belakang Pendidikan profesi psikologi, pengalaman lapangan dan semangat kolaborasi, Mapronis 8 sepakat membentuk sebuah gerakan untuk belajar, bertumbuh, berkarya, dan berperan meningkatkan kesejahteraan psikologis masyarakat Indonesia.
"Gerakan ini disebut sebagai Delapan (Derap Langkah Ke Depan). Dengan menggunakan simbol infinity sebagai identitas gerakan. Delapan membawa harapan akan semangat dan upaya berkelanjutan untuk mencapai tujuan bersama," ujar Koordinator Gerakan Very Julianto, sebagaimana rilis yang diterima Oase.id, Minggu, 9 Agustus 2020.
Gerakan Delapan berisi psikoedukasi dan pendampingan komunitas terkait 4 topik besar, yaitu kesehatan mental, pendidikan atau tumbuh kembang anak, industri dan organisasi, serta komunitas sosial.
"Visi Delapan menekankan tercapainya gerakan yang berkelanjutan, masif, dan tepat sasaran berdasarkan kebutuhan yang ada pada masyarakat. Saat ini media sosial telah mempermudah kerja promosi dan sosialisasi dengan cakupan target yang lebih luas," kata dia.
Menurut Very, algoritma media sosial membuat informasi gampang tersebar luas dan tepat sasaran pada orang-orang yang membutuhkan. Itu sebabnya gerakan ini dimulai di dunia digital.
"Meskipun demikian, Delapan juga berupaya menggapai masyarakat Indonesia yang berada di remote area dan memiliki akses terbatas ke sosial media," ujar Very.
Sementara itu, Ketua Satgas Covid-19 Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) Andik Matulessy mengatakan, Gerakan Delapan menyempurnakan komitmen dan energi untuk bergerak bagi para psikolog.
“Selama konteksnya adalah perilaku, maka psikolog dapat berperan di mana pun itu," kata dia.
Andik juga menegaskan pentingnya merawat semangat belajar dan memanfaatkan diri untuk mencapai kebaikan bersama.
“Jadilah besar bersama-sama, bukan besar sendirian. Manfaatkan ide brilian untuk mencapai kepentingan yang jauh lebih besa," pesan Andik.
Nantinya, Gerakan Delapan akan mengkonsentrasikan pelayanan psikologi masyarakat luas. Masyarakat bisa mengakses layanan, konsultasi, dan pendampingan melalui akun Instagram @derapdelapan.
(FER)