Doa Iftitah dan Keutamaannya

Siti Mahmudah - Doa Sehari-hari 05/03/2021
Gambar oleh Pexels dari Pixabay
Gambar oleh Pexels dari Pixabay

Oase.id - Doa iftitah atau disebut doa istifah, merupakan doa yang dibaca sesudah takbiratul ihram. Doa iftitah menjadi wirid Rasulullah setelah takbiratul ihram. Cara membacanya, dibaca pelan, baik bagi makmum, imam, maupun orang yang salat sendirian.

Adapun lafal doa iftitah yang menjadi wirid Rasulullah yaitu sebagai berikut:

اللهُ اَكْبَرُ كَبِرًا وَالْحَمْدُ لِلهِ كَشِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلًا . اِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَالْااَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا اَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ . اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلهِ رَبِّ الْعَا لَمِيْنَ . لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَ لِكَ اُمِرْتُ وَاَنَ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ

"Allaahu akbaru kabiraa Walhamdulillaahi katsiiraa, wa subhaanallaahi bukratan waashiilaa, innii wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas samaawaati wal ardha haniifan musliman wamaa anaa minal musyrikiin. Innas-sholaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi rabbil 'aalamiin. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa ana minal muslimiin."

Artinya:
"Allah Maha Besar lagi sempurna kebesaran-Nya, segala puji bagi-Nya dan Maha Suci Allah sepanjang pagi dan sore. Kuhadapkan muka hatiku kepada Dzat yang menciptakan langit dan bumi dengan keadaan lurus dan menyerahkan diri dan aku bukanlah dari golongan kaum musyrikin. Sesungguhnya sholatku ibadatku, hidupku dan matiku semata-mata untuk Allah seru sekalian alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya dan dengan aku diperintahkan untuk tidak menyekutukan bagi-Nya. Dan aku dari golongan orang muslimin.”

Dari Aisyah r.a., ia berkata:
"Apabila Rasulullah membuka salatnya (sesudah takbiratul ihram)
dibacanya: Subhanakallaahumma wa bihamdika wa tabarakasmuka wa ta’aala jadduka wa la ilaaha ghairuka."

Artinya:
"Maha suci engkau, Ya Allah, segala puji bagi-Mu Maha berkah nama-Mu Maha tinggi kemuliaan-Mu dan Tiada Tuhan melainkan Engkau." (HR. Turmudzi, Abu Daud, Ibnu Majah, Al-Baihaqi dengan isnad-isnad dhaif)

Hadits di atas diriwayatkan pula oleh Tirmidzi, Abu Sa’id Al-Khudry beliau semua mendhaifkannya (lemah).

Tetapi, dari sekian riwayat, yang lebih shahih (kuat) adalah Al-Baihaqi dari Umar bin Khathab r.a., bahwa Umar ketika setelah takbiratul ihram membaca: "Subhanakallaahumma wa bihamdika wa tabarakasmuka wa ta’aala jadduka wa la ilaaha ghairuka."

Adapun keutamaan membaca doa iftitah yaitu sebagai berikut:

Ibnu Umar r.a., ia berkata: 
"Ketika kami salat bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam (SAW) tiba-tiba seseorang mengucapkan Allaahu akbar kabiraa Walhamdulillaahi katsiiraa, wa subhaanallaahi bukratan waashiilaa.”

Usai salat Rasul bertanya, “Siapakah yang mengucapkan kalimat tadi?”
Seorang sahabat menjawab, “Saya wahai Rasulullah." Beliau lalu bersabda, "Sungguh aku sangat kagum dengan ucapan tadi sebab pintu-pintu langit dibuka karena kalimat itu."

Ujar Ibu Umar, "Maka aku tidak pernah meninggalkannya (membaca doa iftitah) semenjak aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam (SAW) mengucapkan hal itu." (HR Bukhari).

Sumber: Disarikan dari keterangan dalam Al-Adzkar An-Nawawiyah karya al-Imam Abi Zakaria Yahya bin Syaraf an-Nawawi


(ACF)
Posted by Achmad Firdaus