Berakar di Bumi: Struktur Lumpur Rafha Menceritakan Kisah Keberlanjutan

Oase.id - Di tengah tren arsitektur modern, bangunan-bangunan lumpur di Rafha, wilayah utara Arab Saudi, justru mencuri perhatian karena keunikan dan ketahanan desainnya yang diwariskan secara turun-temurun.
Dibangun dari lumpur, batu, kayu, dan daun palem, struktur ini tidak hanya mencerminkan kearifan lokal, tetapi juga menjadi contoh awal prinsip bangunan berkelanjutan, jauh sebelum konsep "arsitektur hijau" dikenal secara luas.
Desain bangunan disesuaikan dengan kondisi iklim setempat. Dinding tebal dari lumpur membantu menjaga kesejukan saat musim panas dan kehangatan saat musim dingin. Umumnya, bangunan ini memiliki halaman dalam yang dikelilingi oleh ruangan-ruangan yang tertata melingkar, mencerminkan semangat kebersamaan dan fungsi sosial dalam kehidupan masyarakat masa lalu.
"Bangunan lumpur Rafha dianggap sebagai “narasi arsitektur tradisional yang dinamis, yang mencerminkan keaslian, kreativitas, dan identitas budaya,” tulis Saudi Press Agency (SPA), Sabtu lalu. Arsitektur ini tidak sekadar bentuk fisik, tetapi juga menjadi simbol keterikatan manusia dengan alam dan tanah tempat mereka berpijak.
Terletak di sepanjang salah satu rute wisata utama di Kerajaan, struktur-struktur ini kini menjadi daya tarik wisata budaya yang penting. SPA menggambarkannya sebagai “catatan hidup memori lintas generasi, yang dilestarikan melalui detail arsitektur.”
Pemerintah daerah juga aktif memulihkan dan merawat bangunan-bangunan ini sebagai bagian dari upaya pelestarian warisan budaya. Selain menjaga nilai historisnya, langkah ini sekaligus menjadikan Rafha sebagai destinasi wisata yang menawarkan pengalaman berbeda—kaya nilai, sarat cerita, dan menyatu dengan lingkungan.
Dengan keberadaannya yang mengintegrasikan warisan budaya dan lingkungan alam, bangunan-bangunan lumpur Rafha bukan hanya saksi bisu masa lalu, tetapi juga inspirasi untuk masa depan arsitektur yang lebih selaras dengan alam.
(ACF)