URC Tangerang Bersatu, Menengok Semangat Ojol Lawan Korona

Phooby Kamaratih - Corona (Covid-19) 22/04/2020
Photo by ANDRI WIDIYANTO from MI
Photo by ANDRI WIDIYANTO from MI

Oase.id- Salam satu aspal, rasanya bukan perkara bualan. Jargon yang kerap dihadirkan para pengemudi, lebih-lebih driver ojek online (Ojol) ini benar-benar turut mendarah-daging dan membentuk karakteristik tersendiri.

Mereka yang merasa senasib sepenanggungan bermata-pencaharian di jalanan, merasa satu keluarga. Satu sakit, yang lain tergugah untuk peduli.

Semangat keakraban ini kemudian menjadi latar belakang terbentuknya aneka macam komunitas ojol di berbagai daerah. Lebih kerennya lagi, dari masing-masing komunitas, muncul inisiatif untuk membentuk unit reaksi cepat (URC) demi menguatkan saling tolong menolong dan peduli di antara sesama. 

Salah satunya, URC Tangerang Bersatu (UTB). Tak hanya mencari nafkah, melalui komunitas yang terbentuk pada 18 Maret 2015 ini, para driver memiliki serangkaian agenda bersama di bidang sosial dan kemanusiaan. 

 

Pemecah masalah

Jalan raya, tentu menyimpan banyak kemungkinan yang tak diinginkan. Bisa berupa kecelakaan lalu lintas, tindak kriminalitas, atau tersesat. 

Sejak didirikan, UTB berkonsentrasi untuk membantu sesamanya yang memiliki masalah di jalan. Tidak hanya itu, UTB juga mencoba menyisihkan sebagian kecil penghasilan mereka untuk secara rutin diserahkan ke kas komunitas kemudian dialokasikan untuk membantu masyarakat yang dianggap kurang mampu.

Baca: Intrachange, Komunitas Edukasi Keselamatan Bertransportasi

 

Seksi bidang bantuan sosial UTB, Yuyun mengatakan, dalam membantu memecahkan problem yang ditemui para anggotanya, UTB berusaha melaksanakannya dengan tuntas.

"Tidak hanya trouble seperti laka lantas, bahkan kami membantu pengurusan berbagai asuransi," kata Yuyun kepada Oase.id, Rabu, 22 April 2020. 

embed

Photo by Phooby Kamaratih from Oase.id

 

Dalam menjalankan agendanya, UTB juga menggandeng lembaga-lembaga pemerintahan dan kepolisian untuk menggelar edukasi lalu lantas. Mereka juga bekerja sama dengan dengan Rumah Sakit Mitra Gading Serpongdan BPJS Ketenagakerjaan dalam mengkampanyekan pentingnya asuransi kesehatan. 

"Kami juga menyalurkan bantuan dari para donatur di luar komunitas," kata Yuyun.

 

Melawan pandemi Covid-19

Di tengah menjalani anjuran untuk jaga jarak fisik alias physical distancing demi menghambat persebaran virus korona (Covid-19), UTB turut mewujudkannya dengan cara lebih merekatkan secara emosi dan meningkatkan rasa saling peduli.

Baca: Graisena, Menebar Arti Melalui Aksi di Tengah Pandemi

 

Mereka, gencar memberikan pemaparan kepada sesama driver ojol tentang protokol kerja agar tetap sehat dan tidak turut terinfeksi korona. 

"Saat ini komunitas UTB sedang sering melakukan edukasi tentang bahaya virus korona untuk sesama driver. Mengupayakan cuci tangan sesering mungkin, memakai masker, atau memastikan helm sudah dibersihkan dengan disinfektan, dan lain-lain," kata Yuyun. 

Tak ketinggalan, UTB juga turut menggalang donasi yang digunakan untuk para driver yang terdampak secara ekonomi, maupun untuk warga umum yang membutuhkan uluran bantuan. 

 

"Kami menampung dana sumbangan dari para donatur dan driver," ucap dia. 

embed

Photo by Phooby Kamaratih from Oase.id

 

UTB membuka donasi bagi siapa saja yang ini membantu warga yang terdampak virus. Komunitas ini juga memiliki data masyarakat dengan status ekonomi rendah berdasarkan hasil survei yang dilakukan koordinator lapangan di setuap wilayah. 

"Bagi yang ingin berdonasi bisa langsung hubungi Saudari Eka selaku wakil tim baksos UTB. Bisa juga melalui Instagram @bundaeckaa atau langsung melalui rekening BCA 473 0732819 atas nama Eka Octasila dan bisa melalui aplikasi OVO dengan nomor 081399264117," terang Yuyun. 


(SBH)
Posted by Sobih AW Adnan