Berbisnis Tanaman Hidroponik di Masa Pandemi

Siti Mahmudah - Corona (Covid-19) Komunitas Anak Muda 25/07/2021
Foto: Ist
Foto: Ist

Oase.id - Pandemi Covid-19 tidak boleh jadi alasan kita untuk menyerah pada keadaan. Banyak hal yang bisa dilakukan. Utamanya dalam upaya untuk menambah pendapatan.

Pemuda Karang Taruna Desa Karyamukti Dusun Bantargintung bersama Patriot Desa Jawa Barat ini bisa dijadikan contoh. Mereka melaksanakan kegiatan bisnis Tanam hidroponik di Kebon Toga Dusun Bantargintung, Desa Karyamukti, Tomo, Sumedang, Jum’at (23/07/2021).

Selain dapat uang tambahan, tujuan dari kegiatan tanam hidroponik ini yaitu untuk memunculkan peran serta pemuda dalam pemanfaatan lahan pekarangan untuk berbisnis dan menjaga ketahanan pangan di masa pandemi. Juga sebagai salah satu bentuk kecintaan hobi.

Pemanfaatan lahan pekarangan yang dilakukan pemuda Karang Taruna Desa Karyamukti dan Patriot Desa Jawa Barat tentu saja bisa mewujudkan kemandirian para pemuda dan sebagai langkah solutif  pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) karena tidak perlu membeli sayur mayur keluar desa atau dusun, sebab sudah tersedia di lingkungan sekitar.

Kegiatan tanam hidroponik ini melibatkan pemuda karang taruna, penggerak lokal dan Patriot Desa Jawa Barat. Adapun jenis spesies tanaman yang ditanam adalah kangkung (Ipomoea aquatica) dan pakcoy (Brassica rapa subsp.chinensis).

Tanaman tersebut di simpan dan dikelola di pekarangan kosong dusun dengan membuat saung bambu yang dimanfaatkan langsung dari lingkungan warga sekitar.

Kegiatan panen dilakukan tiga kali dalam sebulan. Hasil panen tersebut dijual ke warga lokal sekitar dengan harga 2.500 rupiah per ikat. Berat 1 ikatnya 250 gram. Panen tadi mendapatkan 30 ikat. Kalau dihitung dengan uang, maka uang yang didapatkan adalah Rp75.000.

Penggerak lokal dan ketua Karang Taruna dusun meyakini betul gerakan yang sederhana ini mudah dilakukan oleh para pemuda di pekarangan rumah masing-masing. Karena, memiliki dampak yang luar biasa dalam upaya berbisnis, menjaga ketahanan pangan serta solusi dari pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) karena tidak perlu membeli sayur mayur keluar desa karena langsung diantarkan oleh pengelola.

“Kami menyampaikan kepada anggota karang taruna, bahwa memanfaatkan lahan kosong dengan menanam hidroponik ini sebagai sarana pembelajaran berbisnis. Kami yakin impian menuju pemuda mandiri, aktif dan kolaboratif akan cepat terwujud.”


(ACF)
Posted by Achmad Firdaus