Begini Cara Membalas Ucapan Jazaakallahu khairan

N Zaid - Nasihat 26/04/2023
Ilustrasi. Foto Pixabay
Ilustrasi. Foto Pixabay

Oase.id - Sudah menjadi norma umum, di masyarakat mana pun di dunia ini, ketika seseorang menerima kebaikan dari orang lain maka orang tersebut akan berterima kasih. Tentu dengan berbagai ekspresi yang sesuai dengan budaya di masing-masing tempat.

Secara umum, karena ucapan terima kasih juga merupakan bentuk komunikasi, yang lebih baik ekspresi atau bahasa yang digunakan adalah yang mudah dipahami maknanya sehingga tidak menimbulkan salah presepsi. 

Makna ucapan terima kasih, sendiri akan membawa apresiasi terhadap pihak lain, yang akan membawa rasa dihargai. Ini akan membuat hubungan yang positif antar sesama.

Islam pun mendorong orang untuk bertarima kasih kepada orang lain.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

"Tidak dikatakan bersyukur kepada Allah bagi siapa yang tidak tahu berterima kasih kepada manusia.” (HR. Abu Daud, no. 4811 dan Tirmidzi, no. 1954. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini sahih).

Islam sendiri menawarkan nilai lebih yang bisa disematkan dari setiap kegiatan manusia, termasuk berinteraksi dengan sesama lebih dari sekadar saling harga-menghargai, yakni saling mendoakan.

Ketika seorang muslim mendapat kebaikan dari seseorang, maka Islam menganjurkan untuk tidak hanya mengucapkan terima kasih, namun juga mendoakan kebaikan terhadapnya dengan mengucapkan 'jazaakallahu khairan'. 

Dari Usamah bin Zaid radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Barangsiapa yang diperlakukan baik, lalu ia mengatakan kepada pelakunya, ‘Jazakallahu khairan (artinya: Semoga Allah membalasmu dengan kebaikan)’, maka sungguh ia telah sangat menyanjungnya.” (HR. Tirmidzi. Ia berkata bahwa hadits ini hasan sahih) [HR. Tirmidzi, no. 2035 dan An-Nasai dalam ‘Amal Al-Yaum wa Al-Lailah, 180; juga dari jalur Ibnu As-Sunni dalam ‘Amal Al-Yaum wa Al-Lailah, no. 275; Ath-Thabrani dalam Ash-Shaghir, 2:148. Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilaly mengatakan bahwa sanad hadits ini sahih, perawinya tsiqqah).

Dengan dalil di atas seorang muslim hendaklah tidak menganggap remeh amalan tersebut, apalagi mencomooh, karena mengatakan 'jazakallahu kahiran' merupakan sunnah dari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, dan justru merupakan bentuk balas budi yang lebih bermakna dari sekadar ucapan terima kasih. Di sana ada penyanjungan yang tinggi, dan doa.

Untuk menerapkannya di masyarakat yang mungkin belum familiar dengan kalimat itu, seseorang tidak perlu meninggalkan salah satunya, seperti hanya mengucapkan jazakallahu khairan. Untuk menghindari kesalahpahaman ucapan terima kasih dan 'Jazakallahu khairan' bisa dipakai kedua-duanya. 

Kemudian bentuk yang bisa dipakai sesuai tata bahasa Arab, agar penggunaannya tepat, seperti dikutip dari Rumaysho.com adalah:  

Perhatikan ketentuan berikut:

• “Jazakallahu khaira” (untuk satu orang laki-laki).
• “Jazakillahu khaira” (Untuk satu orang perempuan).
• “Jazakumullahu khaira” (Untuk jamak).

Jawaban untuk doa ini adalah:
• “Wa anta fazajakkallahu khaira” / “Wa antum Fajazakumullahu khaira”
atau
• “Wa jazakallahu khaira” / “Wa jazakumullahu khaira”

Lafaz di atas lebih utama dari ”waiyyakum” meskipun ucapan ini juga boleh, karena perkara ini adalah lapang.

Amalan sederhana dalam mengucapkan rasa terima kasih kepada seseorang dengan menerapkan sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, perlu dibiasakan. Karena selain memiliki makna yang lebih mulia, menerapkan ucapan terima kasih 'jazakallahu khairan' saat berinteraksi dengan sesama juga berarti, satu bukti lagi cinta kita terhadap Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Bukankah orang yang mengaku mencintai/mengagungkan seseorang selalu ingin meneladani apa yang diajarkan atau dicontohkan?


(ACF)
TAGs:
Posted by Achmad Firdaus