8 Adab Memberikan Nasihat Menurut Ajaran Islam
Oase.id - Agama Islam adalah agama nasihat. Sendi-sendi dalam agama Islam adalah nasihat. Setiap individu dalam agama Islam akan senantiasa menasihati dan dinasihati.
Hal ini sebagaimana perintah Allah Swt dalam firman-Nya:
وَالْعَصْرِ إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ إِلَّا الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
"Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh dan nasihat menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran." (QS. Al 'Ashr: 1-3)
Selain ayat di atas, terdapat juga hadis dari Tamim Ad Dariy radhiyallahu’anhu, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, yang artinya:
“Agama adalah nasihat. Para sahabat bertanya: Untuk siapa? Beliau menjawab: Untuk Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya, para pemimpin kaum muslimin dan umat muslim seluruhnya.” (HR. Muslim)
Adab memberikan nasihat menurut ajaran Islam
Dalam menasihati seseorang ada adab yang perlu diperhatikan. Adab ini sangat penting dilakukan untuk menghindari perpecahan. Di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Niat memberi nasihat harus ikhlas
Memberi nasihat kepada orang lain sama seperti kebaikan lainnya, yaitu sebagian dari ibadah. Oleh karena itu, setiap ibadah harus dilandasi dengan niat yang ikhlas sehingga bisa mendapatkan pahala dari Allah.
2. Menasihati dengan cara yang benar
Cara yang benar saat memberikan nasihat yakni sesuai dengan syariat dan kemampuan orang yang memberi nasihat. Disebutkan dalam hadis riwayat Muslim bahwa ada tiga tingkatan memberi nasihat. Yakni, dengan menggunakan tangan, lisan, dan hati.
3. Gunakan kata-kata yang baik
Memberi nasihat juga harus disampaikan dengan kata-kata yang baik atau dengan perkataan lemah lembut. Selain itu, agar orang yang dinasihati bisa menerima dengan baik.
4. Tabayyun sebelum memberi nasihat
Sebelum memberikan nasihat ada salah satu hal yang penting harus dilakukan. Yaitu, memastikan kebenaran berita yang kita ketahui. Sebab, nasihat yang dilakukan dengan dasar berita simpang siur tidak akan memberikan manfaat.
5. Tidak berburuk sangka kepada orang yang dinasihati
Adab seorang muslim kepada muslim lainnya adalah berusaha berprasangka baik atau husnudzon. Selain itu, terus mencari kemungkinan-kemungkinan yang baik.
6. Tidak memaksakan agar nasihat diterima
Pada akhirnya, semua nasihat yang kita berikan akan kembali ke orang yang dinasihati. Tidak diperbolehkan kita memaksakan seseorang untuk melakukan apa yang kita inginkan.
7. Tidak menasihati di depan umum
Sebagai umat Islam harus bisa menjaga harga diri dan kehormatan orang lain. Sebab, Islam menjaga dengan baik kehormatan seseorang. Maka, memberi nasihat kepada seseorang di depan umum bukanlah sebuah nasihat, tetapi salah satu bentuk pelecehan kepada orang lain.
8. Tidak melakukan tahrisy
Tahrisy adalah sikap memancing pertengkaran atau provokasi. Oleh Karena itu, nasihat sangat dianjurkan dilakukan dengan cara-cara yang baik dan tidak berupa provokasi yang dapat memancing permusuhan.
(ACF)