Kisah Ummu Kultsum Istri Umar bin Khattab Mendadak Jadi Bidan

N Zaid - Sahabat Nabi Muhammad 13/08/2024
Ilustrasi: Ist.
Ilustrasi: Ist.

Oase.id - Ummu Kultsum binti Ali bin Abi Thalib adalah putri dari Ali bin Abi Thalib dan Fatimah az-Zahra, serta cucu dari Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. Dia adalah salah satu anggota keluarga Ahlul Bait, yang sangat dihormati dalam Islam.

Yang mengesankan pada Ummu Kultsum, istri dari Amirul Mukminin Umar bin Khattab bawa suatu ketika Umar keluar pada malam hari seperti biasanya untuk mengawasi rakyatnya (inilah keadaan setiap pemimpin yang bertanggung jawab terhadap yang dipimpinnya dalam naungan daulah islamiyah). Beliau melewati suatu desa di Madinah, tiba-tiba beliau mendengar suara rintihan seorang wanita yang bersumber dari dalam sebuah gubug di depan pintu ada seorang laki-laki yang sedang duduk.

Umar mengucapkan salam kepadanya dari bertanya kepadanya tentang apa yang terjadi. Laki-laki tersebut berkata bahwa dia adalah soerang Badui yang ingin mendapatkan kemurahan Amirul Mukminin. 

Umar bertanya tentang wanita di dalam gubug yang beliau dengar rintihannya Laki-laki tersebut tidak mengetahui bahwa yang berbicara dengannya adalah Amirul Mukminin maka dia menjawab, "Pergilah Anda semoga Allah merahmati Anda sehingga mendapatkan apa yang Anda cari, dan janganlah bertanya tentang sesuatu yang tak ada gunanya bagi Anda."

Umar kembali mengulang ulang pertanyaannya agar ia dapat membantu kesulitannya jika mungkin. Laki-laki tersebut menjawab, "Dia adalah istriku yang hendak melahirkan dan tak ada seorang pun yang dapat membantunya."

Umar bertolak meninggalkan laki-laki tersebut dan kembali ke rumah dengan segera. Beliau masuk menemui istrinya yakni Ummu Kultsum dan berkata, "Apakah kamu ingin mendapatkan pahala yang akan Allah limpahkan kepadamu?" 

Beliau menjawab dalam keadaan pernuh antusias dan berbahagia dengan kabar gembira tersebut yang mana beliau merasa mendapatkan kehormatan karenanya. 

"Apa wujud kebaikan dan pahala tersebut wahai Umar? Maka Umar memberitahukan kejadian yang beliau temui, kemudian Ummu Kultsum segera bangkit dan mengambil peralatan untuk membantu melahirkan dan kebutuhan bagi bayi, sedangkan Amirul Mukminin membawa kuali yang di dalamnya ada mentega dan makanan. Beliau berangkat bersama istrinya hingga sampai ke gubuk tersebut. 

Ummu Kultsum masuk ke dalam gubug dan membantu  ibu yang hendak melahirkan dan beliau bekerja dengan semangat seorang bidan. 

Sementara itu Amirul Mukminin duduk-duduk bersama laki-laki tersebut di luar sambil memasak yang beliau bawa Tatkala istri laki-laki itu tadi melahirkan anaknya, Ummu Kultsum secara spontan berteriak dari dalam rumah.

"Beritakan kabar gembira kepada temanmu wahai Amirul Mukminin bahwa Allah telah mengaruniakan kepadanya seorang anak laki-laki. Hal itu membuat orang Badui tersebut terperanjat karena ternyata orang di sampingnya yang sedang memasak dan meniup api adalah Amirul Mukminin.

Begitu pula wanita yang melahirkan tersebut terperanjat karena yang menjadi bidan baginya di gubung tersebut ternyata adalah istri dari Amriul Mukminin. Takjub pula orang-orang yang hadir menyaksikan realita yang berada dalam naungan Islam terserbut yang mana seorang kepala negara dan istrinya membantu seorang laki-laki dan istrinya dari Badui.

Setelah berselang beberapa waktu lamanya Umar bin Khathab terbunuh oleh tangan yang berdosa dan dengki dengan Islam sehingga Ummu Kultsum menjadi seorang janda.

Tatkala Ummu Kultsum wafat, Ibnu Umar mensalatkannya dan begitu pula putranya Zaid yang berdiri di sampingnya dan mereka berdua takbir empat kali.(Dikutip dari buku: Mereka Para Shahabiyat)


(ACF)
Posted by Achmad Firdaus