Baca Ini Setelah Wudhu, Ganjaran Pahalanya Luar Biasa

N Zaid - Wudu 17/07/2025
ilustrasi. Foto: Pixabay
ilustrasi. Foto: Pixabay

Oase.id  - Dalam Islam, wudhu bukan hanya praktik fisik untuk membersihkan tubuh sebelum salat. Ia adalah gerbang menuju kesucian, penyiapan ruhani sebelum berdiri menghadap Allah. Di ujung amalan ini, Rasulullah ﷺ mengajarkan satu doa yang sederhana namun sarat makna. Doa yang ringan di lisan, namun dijanjikan pahala besar di akhirat.

Diriwayatkan dalam Shahih Muslim (no. 234), Rasulullah ﷺ bersabda:

"Barangsiapa berwudhu dan menyempurnakan wudhunya, lalu berkata:

أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ

Maka akan dibukakan baginya delapan pintu surga, dia boleh masuk dari pintu mana saja yang dia kehendaki."

Hadis ini menunjukkan bahwa berdoa setelah wudhu bukanlah kebiasaan biasa. Ia adalah bentuk pengakuan akan tauhid dan kenabian Muhammad ﷺ, yang dibaca tepat setelah seseorang membersihkan diri secara fisik, seakan menegaskan bahwa kebersihan spiritual pun perlu ditegakkan dengan kata dan kesadaran iman.

Dalam riwayat lain yang hasan, ditambahkan doa:

اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنَ التَّوَّابِينَ، وَاجْعَلْنِي مِنَ الْمُتَطَهِّرِينَ

“Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang menyucikan diri.”
(HR. At-Tirmidzi, no. 55. Hadis ini dihasankan oleh Al-Albani dalam Shahih Sunan At-Tirmidzi)

Doa ini menegaskan bahwa wudhu tidak berhenti di air yang membasuh, tapi pada ruh yang bertobat dan terus-menerus berjuang menjaga kesucian.

Imam An-Nawawi dalam Al-Adzkar menyebutkan bahwa dianjurkan bagi siapa saja yang selesai berwudhu untuk membaca dzikir ini. Ia mengutip hadis-hadis tersebut dalam bab khusus, sebagai bagian dari zikir-zikir yang dituntunkan Rasulullah ﷺ. Bahkan dalam syarahnya atas Shahih Muslim, An-Nawawi menjelaskan bahwa pembacaan doa ini termasuk bentuk kesempurnaan ibadah wudhu.

Sementara itu, Imam Ibnul Qayyim rahimahullah dalam Zad al-Ma’ad menyatakan bahwa doa ini merupakan bentuk dzikir yang terikat dengan amalan tertentu (dzikr muqayyad) dan memiliki keutamaan yang sangat besar, karena diucapkan setelah ibadah penyucian diri yang langsung mendahului ibadah paling utama: salat.

Lebih dalam lagi, Ibn Rajab al-Hanbali dalam Fath al-Bari menyebutkan bahwa pembukaan delapan pintu surga bagi orang yang membaca doa ini menunjukkan bahwa pengakuan tauhid dan kenabian dalam keadaan suci lahiriah adalah bentuk ibadah hati yang sangat tinggi nilainya. Ia juga menandakan bahwa keimanan dan tauhid yang diucapkan dalam keadaan suci memiliki nilai lebih dibanding ucapan yang biasa.


(ACF)
TAGs:
Posted by Achmad Firdaus