3 Keadaan Manusia Tidak Saling Mengenal Saat di Akhirat

Oase.id - Sejumlah dalil syari menerangkan bahwa setelah kematian, manusia akan seorang diri menghadapi apa yang akan menimpanya. Bahkan disebutkan ada tiga kondisi di mana, manusia tidak mengenal satu sama lain, meski semasa hidup memiliki hubungan pertemanan, bahkan kekeluargaan.
Diriwayatkan dari Aisyah RA, dia pernah mengingat neraka lalu menangis. Rasul shallallahu alaihi wa sallam pun bertanya, ”Apa yang membuatmu menangis? Aisyah menjawab, “Aku teringat neraka lalu menangis, apakah enkau kelak akan mengingat keluarga engkau pada Hari Kiamat?”
Rasul shallallahu alaihi wa sallam menjawab, "Ada tiga keadaan yang membuat mereka tidak saling kenal satu sama lain, yaitu (pertama) saat mizan hingga mereka mengetahui apakah timbangan amalnya ringan atau berat, dan (kedua) ketika penyerahan catatan saat diserahkan: “Maka dia berkata: "Ambillah, bacalah kitabku (ini)". (QS Al-Haqqah: 19), hingga dia mengetahui di mana catatannya terletak apaka di sebelah kanan, kiri, atau di belakang punggungnya, dan (ketiga) jembatan ketika diletakkan di antara dua sisi neraka jahanam. (HR Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Al-Hakim).
Bahkan Allah berfirman: 'Yawma yafirru al-mar'u min akhīh, wa ummihi wa abīh, wa ṣāḥibatihi wa banīh, likulli imri'in minhum yawma’idzin sha'nun yughnih.
Artinya: "Pada hari ketika manusia lari dari saudaranya, dari ibu dan bapaknya, dari istri dan anak-anaknya. Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang menyibukkannya." (QS. ‘Abasa: 34–37).
Sebab itu menurut Ustadz Syafiq Riza Basalamah, seseorang tidak akan saling mengenal sebelum dia menerima catatan perbuatan.
"Ketika seseorang menerima dengan tangan kanan, maka ia baru akan ingat keluarganya. Dia gembira," kata Ustadz Syafiq.
(ACF)