Anti Haji Ilegal: Arab Saudi Luncurkan Tag Identitas untuk Jemaah Resmi
Oase.id - Kurang dari dua minggu sebelum kedatangan kelompok pertama umat Islam di luar negeri untuk musim haji mendatang, Arab Saudi telah meningkatkan tindakan terhadap jamaah haji yang melanggar hukum.
Untuk itu, Kementerian Haji Saudi secara resmi meluncurkan tag yang akan ditampilkan oleh jamaah haji sah untuk mengakses tempat suci selama musim haji.
Menteri Haji Saudi Tawfik Al Rabiah pada minggu ini meluncurkan Kartu Nusuk di Indonesia dan menyerahkan gelombang pertama kepada misi haji Indonesia.
Kartu Nusuk yang juga ada dalam versi digital ini berisi data lengkap setiap jamaah yang harus membawanya untuk mendapatkan akses ke tempat-tempat suci dan beraktivitas di dalam dan sekitar kota Mekkah di Saudi.
Kartu tersebut akan diserahkan kepada jamaah haji luar negeri oleh kantor haji masing-masing setelah penerbitan visa haji, sedangkan jamaah dalam negeri akan mendapatkannya dari penyedia layanan setelah izin haji dikeluarkan.
Kementerian Haji mendefinisikan Kartu Nusuk sebagai kartu cetak resmi yang bertujuan untuk memberitahukan jamaah sah di tempat suci dari orang lain. Versi digitalnya tersedia di aplikasi Saudi Nusuk dan Tawakklana.
Awal bulan ini, Arab Saudi memperingatkan umat Islam yang berencana melakukan ibadah haji melalui kampanye dan situs web palsu, dan menetapkan jalur hukum terkait.
Kementerian Haji mengatakan ketergantungan pada saluran resmi menjamin akses ibadah haji dan melindungi hak-hak jamaah selama perjalanan suci.
Kementerian menekankan bahwa semua jamaah harus mendapatkan izin haji melalui platform Nusk. Pengumuman tersebut menyusul pernyataan baru-baru ini oleh Dewan Ulama Senior, badan Islam tertinggi di Arab Saudi, yang menyatakan bahwa menunaikan ibadah haji tanpa izin resmi dianggap dosa.
Pada bulan Februari, Arab Saudi membuka pendaftaran elektronik bagi warga negaranya dan ekspatriat Muslim, yang ingin menunaikan ibadah haji yang jatuh tempo tahun ini pada bulan Juni.
Sekitar 1,8 juta Muslim dari seluruh dunia tahun lalu menunaikan ibadah haji, menandai kembalinya jumlah mereka ke tingkat sebelum pandemi.
Arab Saudi telah memulai persiapan awal untuk ibadah haji tahun ini berdasarkan strategi baru bagi jamaah haji luar negeri. Oleh karena itu, tidak ada lagi tempat khusus yang diberikan untuk suatu negara. Sebaliknya, tempat untuk berbagai negara dialokasikan tergantung pada waktu penyelesaian kontrak.
Mekanisme baru ini bertujuan untuk memfasilitasi persiapan haji, sebuah kewajiban Islam yang harus dilakukan setidaknya sekali seumur hidup oleh umat Islam yang mampu secara fisik dan finansial.(gulfnews)
(ACF)