Misteri Batu Bisa Berbicara di Akhir Zaman: Benarkah Sesuai Hadis Shahih?

N Zaid - Kisah Inspiratif 30/09/2025
Batu berbicara. Ilustrasi: Pixabay
Batu berbicara. Ilustrasi: Pixabay

Oase.id - Dalam sejumlah riwayat hadis shahih, disebutkan bahwa di permulaan atau menjelang hari kiamat, benda mati — seperti pohon dan batu — akan “berbicara” atas izin Allah untuk menunjukkan tempat persembunyian orang-orang tertentu. 

Salah satu tema yang paling dikenal adalah kisah orang Yahudi yang bersembunyi di balik batu atau pohon, lalu batu atau pohon itu berkata: “Wahai Muslim, di belakangku ada Yahudi, bunuh dia!” (kecuali pohon gharqad) — demikian menurut riwayat dalam literatur hadits.

Pemahaman ini termasuk dalam kelompok berita ghaib yang Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam sampaikan, sebagai tanda-tanda kiamat.

Dalil Hadis Shahih

Berikut beberapa dalil hadis yang paling sering dikutip dalam diskusi ini:

Hadis dari Abu Hurairah (HR Muslim dan Bukhari)
Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

“Kiamat tidak akan terjadi sehingga kaum Muslimin memerangi Yahudi, lalu mereka (Muslim) membunuh mereka, hingga orang Yahudi bersembunyi di balik batu dan pohon. Batu atau pohon itu berkata: ‘Wahai Muslim, wahai hamba Allah, ada orang Yahudi di belakangku, datang dan bunuh dia!’ kecuali pohon gharqad.”

Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab al-Fitân wa ‘Ashrât as-Sâ’ah. 

Versi serupa juga dicantumkan di dalam kitab Bukhari (dengan lafazh semakna) dan beberapa kitab hadits lainnya. 

Hadis dari Ibnu ‘Umar (HR Muslim, Tirmidzi, Ahmad)
Dalam beberapa riwayat, disebutkan bahwa ketika kaum Yahudi menolak, maka batu pun akan berkata:

“Orang Yahudi akan memerangi kalian, kemudian kalian akan diberi kekuatan untuk mengalahkan mereka … lalu batu akan berkata: ‘Wahai Muslim, di belakangku ada Yahudi, bunuh dia.’” 

Hadis tentang Hajar Aswad sebagai saksi (HR Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad)

Dalam konteks batu suci Ka’bah, terdapat riwayat bahwa:

“Demi Allah, Allah akan membangkitkan batu itu pada hari kiamat, maka ia memiliki dua mata yang bisa melihat, dan mulut yang bisa berbicara, lalu ia menjadi saksi terhadap orang yang benar-benar menyentuhnya.” 

Hadis tersebut dinilai hasan oleh sebagian ulama dan telah dikaji oleh Al-Albani dalam menshahihkan bagian tertentu. 

Penafsiran Ulama dan Catatan Penting

Para ulama memberikan sejumlah penjelasan mengenai hadis tentang batu dan pohon yang bisa berbicara di akhir zaman. Ibnu Hajar dalam kitab Fathul Bari menegaskan bahwa hadis tersebut masuk dalam kategori tanda-tanda kiamat. Menurutnya, sabda Nabi dapat dipahami secara lahiriyah, yakni benar-benar batu dan pohon itu akan berbicara dengan izin Allah. Namun, ada pula ulama yang menafsirkannya secara kiasan, sebagai simbol pertolongan Allah kepada kaum Muslim. Meski demikian, mayoritas ulama cenderung menguatkan makna lahiriyah, sebab perkara ghaib tidak bisa ditakar dengan akal semata.

Hadis juga menyebut pengecualian khusus, yaitu pohon gharqad. Pohon ini digambarkan tidak akan “berbicara” untuk mengungkap keberadaan orang Yahudi yang bersembunyi di belakangnya. Karena itu, dalam literatur Islam, pohon gharqad kerap disebut sebagai “pohon Yahudi”.

Selain itu, ada pula hadis yang menyebut Hajar Aswad kelak akan menjadi saksi di hari kiamat. Riwayat tersebut menuturkan bahwa batu hitam di Ka’bah itu akan diberikan kemampuan untuk melihat dan berbicara, lalu memberi kesaksian bagi siapa saja yang menyentuhnya dengan penuh keimanan. Meskipun sebagian ulama menilai sanad hadis tentang Hajar Aswad memiliki tingkatan berbeda-beda, banyak yang menilai hadis ini tetap bisa dijadikan pengingat tentang kemuliaan batu tersebut.

Ulama juga mengingatkan agar umat Islam tidak salah kaprah dalam memahami hadis-hadis ini. Tujuan dari penyampaian tanda-tanda kiamat adalah agar umat semakin yakin pada janji Allah dan semakin berhati-hati dalam menjalani kehidupan. Bukan untuk dijadikan dalih menyebarkan kebencian atau tindakan ekstrem.(rumaysho,almanhaj)
 


(ACF)
Posted by Achmad Firdaus