Tips Agar Ibu Hamil Aman Melaksanakan Puasa

Octri Amelia Suryani - Puasa Ramadhan Ibu Hamil Hukum Islam 13/03/2022
Tips Puasa untuk Ibu Hamil (Bgmfotografia_Pixabay)
Tips Puasa untuk Ibu Hamil (Bgmfotografia_Pixabay)

Oase.id - Saat ini, umat Islam di dunia tengah menjalani Bulan Syaban dalam kalender Hijriah. Itu artinya, sebentar lagi umat muslim akan menyambut kedatangan bulan suci Ramadhan.

Sebagai muslim, pada bulan Ramadhan nanti kita diwajibkan menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh. Meskipun diwajibkan, ada kondisi-kondisi khusus seseorang mendapat pertimbangan untuk tidak menjalankan ibadah puasa. Perempuan atau ibu yang sedang hamil salah satunya.

Hukum puasa bagi perempuan atau ibu hamil menurut Islam diberikan keringanan untuk tidak berpuasa. Terutama jika menyangkut kondisi kesehatan dan janin yang sedang dikandungnya.

Namun demikian, perempuan atau ibu hamil yang tidak berpuasa di bulan Ramadhan dalam hukum Islam tetap wajib menggantinya dengan meng-qodho'. Atau bisa membayar fidyah di hari-hari setelahnya. 

Sementara menurut para ahli kesehatan, dianjurkan bagi perempuan atau ibu hamil tidak berpuasa terlebih dahulu apabila usia kandungan masih trimester pertama.

Sebab dari sisi medis, pada tiga bulan pertama kehamilan ini, organ tubuh janin masih mengalami pembentukan secara signifikan, sehingga membutuhkan asupan nutrisi yang banyak dari sang ibu.

Apabila tetap berpuasa di trimester pertama ini, dikhawatirkan janin akan lahir dengan berat badan rendah. Setelah trimester pertama, perempuan atau ibu hamil biasanya sudah bisa menjalankan ibadah puasa. Namun catatan penting yang harus dipenuhi terutama mengenai kecukupan gizi dan kesiapan tubuhnya.

Terdapat suatu kondisi kesehatan yang tidak memungkinkan perempuan atau ibu hamil untuk berpuasa. Kondisi ini jika berat badan tidak mengalami kenaikan yang baik, atau cenderung turun, mengalami dehidrasi, sakit kepala, lemas, demam, mual dan muntah, atau pun gerak janin pasif dan mengalami nyeri perut menyerupai kontraksi, maka sebaiknya segera membatalkan puasa. Kemudian segera memeriksakan diri ke dokter. 

Selain itu, ada syarat nutrisi yang harus dipenuhi perempuan atau ibu hamil saat puasa. Perempuan hamil yang siap dan mampu berpuasa harus memenuhi kebutuhan nutrisinya sebesar 2.500 kilo kalori per harinya. Yaitu, 50 persen karbohidrat, 30 persen protein hewani dan nabati, dan 20 persen lemak dari kacang-kacangan.

Dianjurkan juga untuk mengonsumsi suplemen yang mengandung asam folat, kalsium, dan zat besi. Hal ini tentunya untuk menunjang kebutuhan gizi dan nutrisi ibu hamil dan sang Janin yang dikandungnya.

Tips selanjutnya adalah menjaga pola makan sehat saat sahur dan berbuka. Perempuan hamil bisa mengatur menu sahur dan buka puasa agar tetap mendapatkan energi yang cukup selama seharian beraktivitas.

Jangan sampai melewatkan sahur. Sebab, sahur sangat penting sebagai kunci pemasok energi untuk beraktivitas seharian.

Sebaiknya konsumsi karbohidrat yang terbuat dari beras merah atau gandum utuh. Padukan dengan protein yang bisa didapat dari susu, telur, dan kacang-kacangan. Konsumsi serat dari buah-buahan dan sayuran agar metabolisme tetap lancar.

Sementara saat berbuka puasa, terlebih dahulu minum air putih. Setelah itu baru konsumsi makanan yang mengandung gula untuk memulihkan energi. Pilihan yang tepat adalah makan buah segar, buah kering, dan kurma.

Perempuan hamil untuk menu utama saat buka puasa bisa dengan mengonsumsi menu yang bervariasi. Seperti sayur, buah, daging ayam, daging sapi, kacang-kacangan, dan karbohidrat kompleks.

Sebaiknya juga mengonsumsi makanan yang berkuah, seperti sup-supan, untuk merehidrasi tubuh. Yang harus dihindari adalah makan makanan yang digoreng, bersantan, pedas, daging-dagingan yang dibakar, dan minuman berkafein.

Demikian tips bagi perempuan hamil agar tetap sehat atau aman selama menjalani ibadah puasa.


(ACF)
Posted by Achmad Firdaus