Saat Pertama Kali Ditemukan, Gadis Cilik Ucap 'Asalamualaikum' dari Bawah Reruntuhan
Oase.id - Gempa Turki dan Suriah menjadi duka dunia terutama bagi muslim di seluruh dunia. Berbagai simpati dan dukungan pun mengalir untuk meringankan beban dan penderitaan korban gempa yang terjadi pada awal pekan ini. Pencarian korban pun terus dilakukan.
Petugas mengais puing-puing gedung yang runtuh untuk menyelamatkan korban yang diduga masih banyak terperangkap di rerentuhan. Dalam momen-momen pencarian, para petugas dihadapkan pada situasi yang menguras sisi emosional.
Seperti adegan yang ditunjukan sebuah klip di media sosial di mana para pencari tengah menggali reruntuhan di sebuah lokasi. Setelah menemukan tanda-tanda kehidupan di balik tumpukan batu, para petugas berhasil membuat lubang dan ternyata menemukan seorang gadis kecil di bawah reruntuhan itu.
Tidak ada kata lain terucap dari mulut gadis itu, ketika melihat para petugas yang ingin menyelamatkannya, ia hanya menyapa para petugas dengan suara yang lembut dari balik reruntuhan, 'asalamualaikum'.
Para petugas spontan langsung membalas kompak dengan mengucap 'walaikumsalam'. Terdengar getaran kegembiraan dari suara mereka karena mengetahui gadis itu masih hidup.
Momen yang dibagikan di media sosial ini pun membuat sejumlah netizen merasa haru.
"Ketika saya mendengar salamnya dan semua orang membalas salamnya dengan senang hati, saya menangis. Berharap lebih banyak orang diselamatkan dengan selamat.. amiin," ujar salah satu netizen di Twitter dengan akun Wheeinda.
Yang lain coba menjelaskan arti asalamualaikum, untuk netizen yang nonmuslim. "Untuk setiap non Muslim yang menonton, Assalamualaikum adalah doa untuk perdamaian bagi orang lain. Assalamu'alaikum".
Gempa dahsyat berkekuatan 7,5 yang melanda Turki dan Suriah awal pekan ini telah mempengaruhi lebih dari 23 juta orang. Jumlah korban tewas telah melewati 17.000, puluhan ribu terluka, dan banyak orang kehilangan tempat tinggal.
Laporan Resul Serdar dari Al Jazeera mengatakan, tim penyelamat mulai panik karena harapan untuk menemukan korban yang selamat meredup setiap jam.
"Tim penyelamat menggali puing-puing dan berharap menemukan beberapa orang hidup atau mati karena sekarang sudah lebih dari 96 jam dan harapan di sini semakin memudar," ujarnya saat berdiri di depan blok bangunan yang runtuh di Kahramanmaras di selatan Turki, dekat dengan pusat gempa pertama berkekuatan 7,8 SR.
"Keluarga ada di sini, menunggu dengan cemas. Skala kehancuran benar-benar luar biasa," ungkapnya.
(ACF)