Dalam Kacamata Islam, Kepedihan Hidup Muslim Gaza Adalah Karunia yang Luar Biasa

N Zaid - Palestina 09/11/2023
Ilustrasi. Pixabay
Ilustrasi. Pixabay

Oase.id - Seorang pria, seperti sedang berada di sebuah ruangan rumah sakit, mungkin di bagian kamar mayat, menasihati seseorang yang menangis karena telah kehilangan sanak saudaranya. 

Digambarkan adegan ini terjadi di Gaza Palestina, di mana ribuan korban berjatuhan akibat bombardir oleh Israel.

Dari mulutnya, kata-kata yang menguatkan diucapkan untuk menenangkan orang yang tengah menangis itu. 

"Semoga Allah merahmati mereka. Semoga Allah menerima amal dan ibadah mereka. Jangan menangis kamu adalah pria kita semua adalah syuhada. Kita semua akan wafat dalam keadaan membela agama. Katakanlah sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya hanya kepada-Nya kami akan kembali. Ya Allah aku mencari pahala di sisiMu atas penderitaanku dan berilah aku sesuatu yang lebih baik daripada itu sebagai imbalannya," ucap pria itu tegas. 

"Dan maafkanlah sepupumu yang wafat. Ada apa denganmu, kuatkan dirimu ini adalah negeri orang yang berjihad, negeri orang yang tabah kita semua di jalan Allah. Memangnya untuk apa kita hidup
besok kamu akan dibawa kembali kepada Allah dan akan ditempatkan di tingkat surga yang paling tinggi."

"Orang yang syahid memberi syafaat bagi 70 anggota keluarganya pada hari kiamat," ujarnya mengutip sebuah hadits. 

Di bagian lain, pria itu ditanya tentang kondisi keluarganya oleh perkam video. Dia pun mengakui juga kehilangan dua anaknya, di hari yang sama. Karena itu ia meminta maaf kepada istrinya, dan sebaliknya istrinya pun meminta maaf kepada dirinya.

Adegan-adegan yang bisa dilihat di media sosial itu memberikan prespektif berbeda tentang penderitaan warga Gaza atas kekejaman Israel. Pandangan umum, apa yang terjadi di Gaza adalah penderitaan demi penderitaan. Sementara, muslim yang memahami hakikat kehidupan dan makna jihad, memiliki keyakinan dan justru melihat optimisme dalam kekacauan ekstrem yang mereka alami. "Mati syahid". 

Ustaz Khalid Basalamah dalam uraiannya tentang perjuangan Palestina, juga menyinggung prespektif tersebut. 

"Mungkin di mata sebagian orang, teman-teman kita di Palestina kasihan tertindas segala macam tapi kalau saya melihat dengan kacamata saya pribadi yang saya pahami secara teori agama, justru mereka adalah orang-orang yang Allah pilih," kata Ustaz Khalid. 

"Di saat sekarang kalau kita lihat cuplikan-cuplikan, saya hampir setiap saat mengikuti cuplikan keadaan orang-orang di sana, bagaimana mereka pun tetap salat Jumat, mereka salat lima waktu di masjid walaupun terjadi peperangan dan mereka itu terlihat sekali membahasakan 'Alhamdulillah kami bersabar dengan ujian ini, Alhamdulillah kami menikmati proses'," papar Ustaz. 

Menurutnya, dalam kacamata Agama pula apa yang dialami warga Palestina saat ini, adalah sebuah karunia yang luar biasa.  "Tinggal tunggu satu peluru, selesai bagi dia mati syahid dan mendapatkan mati terbaik. Kita belum tentu bisa dapatkan itu Allah Sedang memilih mereka."

"Mungkin, secara kasat mata kita lihat anak ini kena bom, ibu itu meninggal juga,  laki-laki itu meninggal tapi semua orang juga pasti mati kan, cuma mereka sudah meraih mati terbaik, yaitu mati syahid di jalan Allah subhanahu wa taala. Harusnya kita merasa cemburu dengan mereka karena mereka mendapatkan peluang itu, kita tidak mendapatkannya. Tapi kita masih bisa meraih peluang itu dengan niat kita dan doa kita, kita partisipasi bersama mereka di pahala," tutup Ustaz Khalid.


(ACF)
TAGs:
Posted by Achmad Firdaus