Hampir 4.000 Pemukim Israel Serbu Kompleks Masjid Al-Aqsa dalam Sepekan

N Zaid - Palestina 09/11/2025
Hampir 4.000 Pemukim Israel Serbu Kompleks Masjid Al-Aqsa dalam Sepekan. Foto: Iqna
Hampir 4.000 Pemukim Israel Serbu Kompleks Masjid Al-Aqsa dalam Sepekan. Foto: Iqna

Oase.id - Sekitar 3.939 pemukim Israel dilaporkan menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsa selama sepekan terakhir dengan pengawalan ketat pasukan pendudukan Israel. Data tersebut disampaikan oleh lembaga media Palestina, Shehab News Agency.

Dalam laporannya, Shehab menyebut bahwa kelompok pemukim meningkatkan intensitas serangan mereka ke kawasan suci tersebut, bahkan melakukan tindakan provokatif dan ritual keagamaan Talmud di halaman masjid—tindakan yang dinilai melanggar status quo tempat suci itu.

Lonjakan Pelanggaran di Yerusalem Timur

Pusat Informasi Palestina Ma’ati mencatat, sepanjang Oktober 2025 terjadi peningkatan tajam pelanggaran di wilayah Yerusalem Timur yang diduduki. Sebanyak 408 insiden melibatkan pasukan Israel dan kelompok pemukim, termasuk 25 serangan langsung terhadap kompleks Masjid Al-Aqsa.

Selama periode itu, tercatat 18.963 pemukim Israel memasuki kawasan masjid. Lonjakan serangan tersebut bertepatan dengan perayaan hari raya Yahudi, yang kerap memicu ketegangan di salah satu situs paling suci umat Islam.

Selain itu, laporan juga menyebut 35 warga Palestina terluka akibat penggerebekan dan serangan pemukim sepanjang bulan lalu. Otoritas Israel dilaporkan mengeluarkan empat perintah pengusiran, menahan 33 warga Palestina, dan melancarkan 94 serangan terpisah.

Pelanggaran Meluas hingga Penyitaan dan Pembatasan Gerak

Ma’ati Center juga mencatat 30 kasus terkait perluasan pemukiman, 21 pembongkaran rumah dan properti, serta 17 penyitaan aset milik warga Palestina. Pasukan Israel turut memberlakukan 65 pembatasan gerak dan pos pemeriksaan, 42 penggerebekan rumah, serta 40 insiden penembakan, termasuk serangan terhadap jurnalis.

Masjid Al-Aqsa terus menjadi titik panas ketegangan di Yerusalem. Aksi serbuan pemukim di bawah perlindungan polisi kerap memicu bentrokan dan kecaman internasional.

Status Penjagaan Yordania dan Pelanggaran Status Quo

Berdasarkan Perjanjian Wadi Araba tahun 1994 antara Yordania dan Israel, Yordania memegang hak pengelolaan atas situs-situs suci Islam dan Kristen di Yerusalem. Kesepakatan ini ditegaskan kembali melalui perjanjian tahun 2013 antara Raja Abdullah II dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas, yang menempatkan Masjid Al-Aqsa di bawah naungan Jerusalem Islamic Waqf yang diawasi Kementerian Wakaf, Urusan Islam, dan Tempat Suci Yordania.

Namun dalam praktiknya, kebijakan sepihak Israel semakin mengikis kewenangan Waqf. Meskipun Israel mengklaim status quo—yang mengizinkan hanya umat Islam beribadah di Al-Aqsa sementara non-Muslim hanya boleh berkunjung—tetap dijaga, berbagai video menunjukkan pemukim Yahudi sering kali melakukan doa dan ritual keagamaan dengan pengawalan polisi.

Kekhawatiran terhadap Upaya Yudaisasi Al-Aqsa

Palestina menilai tindakan tersebut sebagai upaya sistematis untuk “Yudaisasi” Masjid Al-Aqsa. Beberapa kelompok Yahudi garis keras bahkan menyerukan penghancuran masjid dan pembangunan kuil di lokasi tersebut.

Situasi ini menambah ketegangan di Yerusalem Timur, yang selama ini menjadi simbol perjuangan rakyat Palestina menghadapi pendudukan Israel.(iqna)


(ACF)
TAGs:
Posted by Achmad Firdaus