3 Perempuan yang Dinikahi Rasulullah Saw pada Bulan Syawal

Fera Rahmatun Nazilah - Sahabat Nabi Muhammad 06/06/2020
Photo by Amanda Mocci on Unsplash
Photo by Amanda Mocci on Unsplash

Oase.id- Syawal dikenal sebagai bulan pernikahan. Aisyah, istri Rasulullah Muhammad Saw kerap menikahkan kerabat perempuannya pada bulan yang jatuh setelah Ramadan ini. 

Dalam Syarh Shahih Muslim, Imam An-Nawawi menyatakan, pada mulanya orang Arab Jahiliyah enggan menikah maupun menikahkan seseorang pada bulan Syawal karena adanya anggapan Syawal sebagai bulan sial.

Akan tetapi Rasulullah Saw justru membuktikan bahwa sejatinya tak ada hari dan bulan sial, semua waktu adalah baik. Beliau bahkan menikahi tiga istrinya di bulan Syawal, yakni;

Baca: Asal Penamaan Bulan Syawal

 

Saudah binti Zam’ah

Saudah binti Zam’ah adalah sahabat perempuan yang memeluk Islam di awal dakwah Nabi Muhammad Saw. Ia dan suaminya, As-Sakran bin Amr bahkan sempat ikut hijrah ke Habasyah. As-Sakran kemudian wafat saat mereka berada di Habasyah, dalam riwayat lainnya disebutkan setelah mereka kembali ke Makkah.

Setelah menjanda, Saudah binti Zam’ah kemudian dinikahi Rasulullah Saw pada bulan Syawal tahun ke-10 kenabian, tepatnya setelah istri pertama beliau, Khadijah binti Khuwailid menutup usia. 

 

Saudah merupakan perempuan pertama yang dinikahi Nabi Muhammad Saw sepeninggalan Khadijah. Ia mulai membina rumah tangga bersama Rasulullah Saw di Makkah.

Saat itu, Aisyah masih berusia enam tahun dan Rasulullah Saw hanya tinggal bersama Saudah. Saat Aisyah menginjak usia sembilan tahun, barulah Nabi Muhammad Saw membina rumah tangga dengan putri Abu Bakar tersebut di Madinah. 

Saudah wafat di akhir masa pemerintahan Umar bin Khatab, tepatnya pada bulan Syawal 54 H, sebagaimana tercantum dalam Al-Ishabah fii Tamyiiz Ash-Shahabah.

 

Aisyah binti Abu Bakar

Rasulullah Saw juga menikahi Aisyah pada bulan Syawal, sebagaimana pengakuan putri Ummu Ruman ini;

"Rasulullah Saw menikahiku pada bulan Syawal dan mulai membina rumah tangga denganku pada bulan Syawal. Maka istri-istri Rasulullah Saw manakah yang lebih beruntung di sisinya dariku. (Perawi) berkata “Aisyah Ra dahulu suka menikahkan para perempuan di bulan Syawal.” (HR. Muslim)

Imam An-Nawawi berkata, hadis ini menunjukkan anjuran menikahkan, menikah, dan membangun rumah tangga pada bulan Syawal. 

Dalam Ar-Rahiq al-Makhtum dituliskan, Rasulullah Saw menikah dengan Aisyah pada tahun ke-11 kenabian, saat Aisyah masih berusia 6 tahun. Meskipun demikian, beliau baru membina rumah tangga dengan saudari Asma ini pada Syawal 1 H, tujuh bulan setelah hijrah, saat Aisyah sudah berusia 9 tahun.

Baca: Hukum, Keutamaan, dan Niat Puasa Sunah Syawal

 

Ummu Salamah

Nama aslinya adalah Hindun binti Abi Umayyah Al-Makhzumiyah. Dahulu, Ummu Salamah merupakan istri dari Abdullah bin Abdil Asad Al-Makhzumi. Akan tetapi lelaki yang akrab disapa Abu Salamah ini mengembuskan napas terakhir tak lama setelah perang Uhud, tepatnya pada 4 Jumadil Akhir 4 H. 

Ummu Salamah akhirnya menikah dengan Rasulullah Saw pada akhir Syawal di tahun itu juga. Perempuan dari Bani Makhzum ini dikenal sebagai sahabat yang cerdas dan kritis, juga meriwayatkan hadis-hadis Nabi Muhammad Saw.

Ummu Salamah adalah istri Rasulullah yang terakhir wafat, yakni pada tahun 59 H. Ia diberkahi umur panjang, bahkan sampai pada masa pembunuhan Husein bin Ali, cucu Rasulullah Saw.

 

Sumber: Disarikan dari keterangan dalam Ar-Rahiq al-Makhtum karya Shafiyurahan Al-Mubarakfuri, Al-Ishabah fii Tamyiiz Ash-Shahabah karya Al-Hafiz Ibnu Hajar al-Atsqalani, Nisa Haula Ar-Rasul karya Muhammad Ibrahim Salim, serta Syarh Shahih Muslim karya Abu Zakaria Mahyuddin An-Nawawi.


(SBH)
Posted by Sobih AW Adnan