Huawei dan BSSN Gelar Pelatihan Keamanan Siber Daring

Medcom.id - Teknologi dan Internet 17/06/2020
Photo by Medcom.id
Photo by Medcom.id

Oase.id- Huawei berkolaborasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), menggelar serangkaian pelatihan daring mengenai keamanan siber sebagai bentuk kelanjutan dari salah satu agenda yang tertuang dalam Nota Kesepahaman yang telah ditandatangani oleh kedua belah pihak.

Teknologi memiliki peran penting bagi kehidupan digital yang kini makin serba terhubung, terlebih dengan kehadiran teknologi 5G yang sudah di depan mata.

Teknologi 5G diprediksi akan membawa dampak perubahan yang signifikan, sekaligus menjadi fondasi dan pembangkit di setiap lini, mulai dari pengembangan kota pintar, pabrik manufaktur pintar, hingga kantor pintar, dan di berbagai bidang yang lain. Kehadirannya menjadi keniscayaan yang harus dimanfaatkan secara optimal.

Melansir Medcom.id, menurut data terakhir, penetrasi Internet di Indonesia mencapai 64 persen dari total populasi. Angka tersebut memperlihatkan makin terkoneksinya setiap lini kehidupan di Indonesia yang merupakan salah satu kekuatan ekonomi Internet terbesar dengan pertumbuhan tercepat di kawasan regional.

Namun di sisi lain, kehidupan yang serba terhubung tersebut membawa risiko tersendiri terhadap keamanan lalu lintas informasi, seperti munculnya ancaman serangan siber serta upaya-upaya pembobolan data.

Selama tahun 2018, dilaporkan lebih dari 200 juta upaya serangan siber dilancarkan mengarah ke Indonesia.

 

“Kolaborasi ini merupakan wujud dalam meningkatkan kapasitas dalam membangun kesadaran bersama dalam membangun keamanan siber yang kokoh serta bentuk upaya pencegahan bagi seluruh sektor dan elemen di tengah makin terkoneksinya kehidupan saat ini,” kataYang Donghai, VP Delivery and Services Huawei Indonesia.

Kehadiran teknologi mutakhir seperti Artificial Intelligence (AI) saat ini tidak bisa dimungkiri lagi. Di masa depan, teknologi AI akan hadir di setiap lini dan membawa risiko yang signifikan di bidang keamanan komputasi.

Di sisi lain, AI juga dapat dimanfaatkan sebagai peranti yang esensial dalam membangun sistem pertahanan siber, dari pengembangan sistem deteksi dini malware, hingga mengantisipasi setiap serangan yang dibidikkan ke jaringan komputasi.

Perannya signifikan dalam memperkokoh strategi keamanan siber, serta dalam upaya meningkatkan skala respons terhadap ancaman keamanan. Ini dapat terwujud berkat kapabilitasnya yang mampu menganalisis, mengobservasi, hingga mendeteksi adanya indikasi kejanggalan di jaringan secara cerdas.

“Jumlah peserta pada hari ini menggambarkan tingginya tekad dan komitmen pegawai BSSN dalam meningkatkan kapasitas diri masing-masing dalam menghasilkan kinerja yang makin berkualitas,” kata Akhmad Toha, Deputi Bidang Proteksi, Badan Siber dan Sandi Negara.

Pelatihan daring keamanan siber ini rencananya akan diselenggarakan sebanyak tiga kali, mulai 15 Juni 2020 yang akan membawakan topik “Security Information and Security Overview,” dilanjutkan kemudian pada 22 Juni 2020 dengan topik ”Network Security Basis,” serta di tanggal 29 Juni 2020 dengan membawakan tema “Web Security Protection.”


(FER)
Posted by Fera Rahmatun Nazilah