Simbolisme dan Senyuman Saat Ritual Rajam Setan di Haji

N Zaid - Haji 06/06/2025
Ibadah haji melempar jumrah di masa lampau. Foto: Wikipedia
Ibadah haji melempar jumrah di masa lampau. Foto: Wikipedia

Oase.id - Bagi sebagian orang, ritual melempari setan pada ibadah haji di Arab Saudi menandai momen khidmat, penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan. Bagi yang lain, itu melambangkan kemenangan atas kejahatan.

Subardi Abdulaha, jemaah haji Indonesia, adalah salah satu dari lebih dari 1,6 juta jemaah di Mina pada hari Jumat yang melemparkan kerikil ke pilar-pilar dengan penuh semangat.

"Saya sedang melakukan jamarat," kata Abdulaha, mengacu pada tiga bangunan beton yang besar. Dia tersenyum dan matanya berbinar. "Saya melempar batu sebagai simbol melawan Setan!"

Jemaah telah mengumpulkan kerikil mereka pada Kamis malam dari Muzdalifah, sebuah daerah yang terletak beberapa kilometer (mil) dari Arafat, sebuah bukit di luar kota Mekkah dengan makna spiritual yang besar. Mereka harus melempar tujuh kerikil ke masing-masing dari tiga pilar.

Mina adalah tempat umat Islam percaya bahwa iman Nabi Ibrahim diuji ketika Tuhan memerintahkannya untuk mengorbankan putra satu-satunya, Ismail.

Iblis muncul di hadapan Ibrahim tiga kali, mencoba membujuknya untuk tidak menaati Tuhan. Nabi menanggapi setiap kali dengan melemparkan batu ke arah iblis, mengusirnya.

Ibrahim siap untuk tunduk pada perintah itu, tetapi Tuhan menahan tangannya dan menyelamatkan putranya. Dalam versi Kristen dan Yahudi dari kisah tersebut, Abraham diperintahkan untuk membunuh putranya yang lain, Ishak.

Hari raya Idul Adha, yang dirayakan di seluruh dunia oleh umat Islam dan bertepatan dengan berakhirnya haji, merayakan ketundukan Ibrahim kepada Tuhan.

Setelah ritual rajam, para pria mencukur kepala mereka dan para wanita memangkas rambut mereka sepanjang ujung jari. Mereka yang mampu mengorbankan seekor hewan.

Pejabat Saudi ditempatkan di seluruh Mina untuk membantu para peziarah, memberi mereka petunjuk arah dan mendistribusikan air untuk meredakan ketegangan akibat panas. Suhu mencapai 46 derajat Celsius (114 derajat Fahrenheit) pada hari Jumat.

Banyak jemaah haji pergi ke Mekkah setelahnya untuk mengelilingi Kakbah, bangunan berbentuk kubus hitam di kota suci, dan berjalan di antara bukit Safa dan Marwah, menyelesaikan ritual inti haji.(abcnews)


(ACF)
TAGs:
Posted by Achmad Firdaus