Lomba Sedekah Umar dan Abu Bakar

Fera Rahmatun Nazilah - Sahabat Nabi Muhammad 15/05/2020
Photo by Siripong Kaewla-iad from Gettyimage
Photo by Siripong Kaewla-iad from Gettyimage

Oase.id- Kabar persiapan penyerangan pihak Romawi telah sampai ke seantero Madinah. Rasa khawatir mulai menghampiri umat Muslim. Betapa tidak, Romawi, kala itu, memang tercatat sebagai kerajaan terkuat dan terbesar di dunia.

Terkecuali kepada Nabi Muhammad Saw, rasa cemas itu tak sedikit pun menghinggapi. Rasulullah tampak tetap begitu optimistis dan tak terlihat rasa gentar sedikit pun. 

Rasulullah segera menyeru para sahabatnya untuk menyiapkan pertempuran di wilayah Tabuk. Tak hanya mengajak bersumbangsih tenaga dan raga, Rasulullah Saw juga memerintahkan mereka untuk menyedekahkan harta benda.

Baca: Beda Cara Sedekah Aisyah dan Asma

 

Mendengar perintah tersebut, Umar bin Khatab langsung bersemangat. Ia ingat, ihwal sedekah dan menyumbang harta, melulu kalah dengan rekan sejawatnya, Abu Bakar Ash-Shidiq.

"Ini saatnya, sedekahku melebihi Abu Bakar,” gumam Umar. 

 

Dengan segera, sahabat berjuluk Al-Faruq itu mengambil separuh hartanya, lantas kembali menghampiri Nabi Saw. 

Melihat begitu banyak sedekah yang dibawa sahabatnya, Rasulullah Saw pun bertanya, “Apa yang kau sisakan untuk keluargamu?” 

“Seperti jumlah yang aku sedekahkan, wahai Nabi Allah,” jawab Umar bin Khattab. 

Ayahanda Hafshah ini berpikir, kali ini sedekahnya sudah lebih cepat dan banyak ketimbang Abu Bakar. Buktinya, Rasulullah Saw pun menanyakan harta yang tetap penting disisakan untuk keluarga. 

Baca: Cara Rasulullah Memendam Kangen Kampung Halaman

 

Tak lama kemudian, Abu Bakar menyusul menghadap Nabi Muhammad Saw dengan membawa begitu banyak harta. Sampai-sampai, seluruh sahabat pun tampak begitu takjub melihatnya.

“Wahai Abu Bakar, banyak sekali yang kau sedekahkan. Lalu apa yang kau sisakan untuk keluargamu?” tanya Rasulullah Saw.

“Untuk mereka, Allah dan Rasul-Nya,” jawab ayahanda Aisyah ini tanpa keraguan sedikit pun.

Umar terdiam, lagi-lagi Abu Bakar mengunggulinya dalam kebaikan. Bukan hanya karena banyaknya harta yang disedekahkan, akan tetapi juga soal keberanian dan keyakinannya dalam menginfakkan harta secara keseluruhan. 

“Demi Allah, aku tak pernah bisa mengungguli Abu Bakar dalam segala hal, selamanya,” kata Umar. 

 

Sumber: Disarikan dari hadis riwayat Abu Daud dan At-Tirmidzi, dan kisah dalam Ar-Rahiq Al-Makhtum karya Syekh Safiyurahman Al-Mubarakfuri.


(SBH)
Posted by Sobih AW Adnan