Anjuran Menikah di Bulan Syawal dan Keistimewaannya 

Octri Amelia Suryani - Bulan Syawal 17/05/2021
Gambar oleh MasterTux dari Pixabay
Gambar oleh MasterTux dari Pixabay

Oase.id - Bulan Syawal merupakan bulan di mana umat Islam merayakan kemenangan setelah berpuasa sebulan penuh di bulan Ramadhan. Banyak sekali momen-momen indah yang dapat di dokumentasikan, diantaranya libur panjang, berkumpul dengan keluarga, saling kunjung mengunjungi.

Selain itu acara pernikahan juga banyak kita temukan di bulan Syawal. Para ulama menyebutkan Syawal sebagai bulan peningkatan amal ibadah.

Menikah merupakan ibadah panjang yang dilakukan oleh dua insan yang telah siap, baik dilihat dari segi usia, kesiapan mental dan juga finansial. Menikah juga menjadikan 2 keluarga yang berbeda menjadi satu. Sebagaimana Firman Allah dalam QS. Annur ayat 32 yang berbunyi:

وَاَنْكِحُوا الْاَيَامٰى مِنْكُمْ وَالصّٰلِحِيْنَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَاِمَاۤىِٕكُمْۗ اِنْ يَّكُوْنُوْا فُقَرَاۤءَ يُغْنِهِمُ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖۗ وَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ

Artinya: Dan nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kamu, dan juga orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Mahaluas (pemberian-Nya), Maha Mengetahui. (QS. Annur ayat 32)

Rasulullah ﷺ menganjurkan untuk menikah di Bulan Syawal seperti hadis yang diriwayatkan oleh Nasa`I – No 3324

أَخْبَرَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ قَالَ أَنْبَأَنَا وَكِيعٌ قَالَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ إِسْمَعِيلَ بْنِ أُمَيَّةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ تَزَوَّجَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي شَوَّالٍ وَأُدْخِلْتُ عَلَيْهِ فِي شَوَّالٍ فَأَيُّ نِسَائِهِ كَانَ أَحْظَى عِنْدَهُ مِنِّي

Artinya: Telah mengabarkan kepada kami Ishaq bin Ibrahim, ia berkata; telah memberitakan kepada kami Waki', ia berkata; telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Isma'il bin Umayyah dari Abdullah bin 'Urwah dari ayahnya dari Aisyah, ia berkata;

"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menikahiku pada bulan Syawal dan saya tinggal bersamanya pada bulan Syawal. Siapakah isterinya yang lebih beruntung daripada diriku?"

Berikut 3 keistimewaan menikah di bulan Syawal:

1. Sunah Rasul

Seperti hadis shahih yang diriwayatkan oleh Muslim No-2551 yang berbunyi:

حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَزُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ وَاللَّفْظُ لِزُهَيْرٍ قَالَا حَدَّثَنَا وَكِيعٌ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ إِسْمَعِيلَ بْنِ أُمَيَّةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ
تَزَوَّجَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي شَوَّالٍ وَبَنَى بِي فِي شَوَّالٍ فَأَيُّ نِسَاءِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ أَحْظَى عِنْدَهُ مِنِّي قَالَ وَكَانَتْ عَائِشَةُ تَسْتَحِبُّ أَنْ تُدْخِلَ نِسَاءَهَا فِي شَوَّالٍ
و حَدَّثَنَاه ابْنُ نُمَيْرٍ حَدَّثَنَا أَبِي حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بِهَذَا الْإِسْنَادِ وَلَمْ يَذْكُرْ فِعْلَ عَائِشَةَ

Artinya: Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Zuhair bin Harb sedangkan lafazhnya dari Zuhair keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Waki' telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Isma'il bin Umayah dari Abdullah bin Urwah dari Urwah dari 'Aisyah dia berkata;

"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menikahiku pada bulan Syawal, dan mulai berumah tangga bersamaku pada bulan Syawal, maka tidak ada di antara istri-istri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang lebih mendapatkan keberuntungan daripadaku." 

"Oleh karena itu, 'Aisyah sangat senang menikahkan para wanita di bulan Syawal." Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami ayahku telah menceritakan kepada kami Sufyan dengan isnad seperti ini, namun dia tidak menyebutkan perbuatan 'Aisyah. (HR.Muslim-No 2551)

Kandungan dari hadis ini tidak jauh berbeda dengan hadis sebelumnya. Hadis tersebut menjelaskan bahwa Rasulullah ﷺ menikah dengan `Aisyah RA pada bulan Syawal. Selain anjuran menikah, hadis ini juga menepis pendapat yang mengatakan menikah di Bulan Syawal adalah kesialan. Anggapan ini merupakan keyakinan bangsa Arab Jahiliyah pada masa itu.

2. Mendapatkan berkah di Bulan Syawal

Sejak dimulainya awal bulan Syawal yang dibuka dengan penyambutan kemenangan umat Muslim (Idulfitri), lalu melakukan perintah puasa di bulan Syawal merupakan keberkahan yang hadir di bulan itu yang tidak henti-hentinya. Sehingga, melangsungkan pernikahan di bulan Syawal yang menjadi ibadah terpanjang kepada Allah Swt. 

3. Bertepatan dengan Libur Panjang

Melangsungkan pernikahan mestinya banyak yang harus dipersiapkan. Mulai dari mental yang akan menikah hingga biaya dan timing (waktu) yang tepat untuk melakukannya. Dan momen ini lah yang dimanfaatkan oleh banyak keluarga untuk menikahkan anaknya. Terlebih lagi bagi para orang tua yang bekerja di luar rumah, tentunya membutuhkan waktu yang cukup lama dalam persiapan tersebut.

Salah satunya kebiasaan orang tua membutuhkan waktu yang cukup untuk memberitahu kepada orang-orang atau keluarga yang berjauhan atas niat baiknya. Jadi libur panjang sangat membantu baginya.


(ACF)
TAGs:
Posted by Achmad Firdaus