Hukum dan Keutamaan Puasa 6 Hari di Bulan Syawal

Siti Mahmudah - Puasa Syawal Bulan Syawal Idulfitri 03/05/2022
Itikaf (Photo by Ali Arapoğlu from Pexels)
Itikaf (Photo by Ali Arapoğlu from Pexels)

Oase.id - Idulfitri bukanlah menjadi pembatas umat Islam menjalankan ibadah puasa. Mengapa demikian? terdapat pahala kesunahan menjalankan ibadah puasa pada bulan Syawal, atau biasa dikenal dengan sebutan puasa Syawal.

Syekh Nawawi Al-Bantani dalam Nihayatuz Zain menjelaskan, bahwa puasa 6 hari setelah hari raya Idulfitri akan mendapatkan balasan pahala sama dengan puasa sepanjang tahun. 

Hal tersebut senada berdasarkan hadis yang dikemukakan Abu Ayub Al-Anshari bahwa Rasul bersabda:

“Siapa yang berpuasa Ramadhan lalu mengiringinya dengan enam hari puasa di bulan Syawal, ia seakan puasa setahun penuh.” (HR. Muslim)

Puasa Syawal baiknya dijalankan sehari setelah 1 Syawal. Namun, boleh juga dilakukan secara terpisah asal dilakukan di Bulan Syawal.

Sementara dalam Hasyiyatul Baijuri, Syekh Ibrahim Al-Baijuri menuliskan, bahwa puasa sunah Syawal tetap dianjurkan bagi yang sempat meninggalkan puasa Ramadhan karena uzur. Puasa Syawal menjadi alternatif waktu qada terbaik. Selain dapat menambal puasa yang bolong, juga mendapatkan keutamaan.

Selanjutnya, berdasarkan riwayat Ibnu Majah bahwa menjalankan puasa pada bulan Syawal seperti melaksankan puasa Syawal laksana puasa hingga akhir ayat.

“Seperti diceritakan dari Muhammad bin Ibrahim, Usamah bin Zaid terbiasa puasa di bulan-bulan suci. Rasulullah ﷺ kemudian berkata, “Puasalah di Bulan Syawal.” Lalu ia melaksanakan puasa tersebut hingga akhir hayat.” (HR. Sunan Ibnu Majah)

Hal lain, dari Ibnu Tsauban mengatakan, bahwa puasa Syawal setara puasa setahun penuh. Rasul bersabda;

“Barang siapa berpuasa enam hari setelah hari raya Idulfitri, maka dia seperti berpuasa setahun penuh. Barang siapa berbuat satu kebaikan, maka baginya sepuluh kebaikan semisal.” (HR. Ibnu Majah)

Hadis ini disahihkan oleh Syekh Albani dalam Irwa’ul Gholil.

Seirama, yang dijelaskan dalam hadis Abu Ayyub, bahwa;

“Barang siapa mengerjakan puasa enam hari bulan Syawal selepas Idulfitri berari ia telah menyempurnakan puasa setahun penuh. Dan setiap kebaikan diganjar sepuluh kali lipat.”

Sumber: Disarikan dari keterangan dalam Nihayatusz Zain syarah Qurratul Ain karya Syekh Muhammad Nawawi Al-Bantani dan Hasyiyatu Baijuri syarah Allamah Ibni Qasim karya Syekh Ibrahim Al-Baijuri


(ACF)
Posted by Achmad Firdaus