2 Makna Idulfitri, Menghapus Dosa pada Allah dan Sesama
Oase.id - Hari Raya Idulfitri disebut juga dengan hari suci. Di mana umat Islam seperti terlahir kembali dan bersih dari segala dosa-dosa. Biasanya perayaan Idulfitri berlangsung selama dua hingga tiga hari, bahkan ada yang lebih. Pada pagi hari di hari pertama Idulfitri umat Islam melakukan salat Ied.
Pada hari yang fitri ini, umat Islam saling bermaaf-maafan, dan tradisi ini berbeda-beda di setiap daerah. Berhubung dengan telah diperbolehkan mudik oleh pemerintah, ini pasti menjadi Hari Raya Idulfitri yang sangat berkesan.
Idulfitri memiliki makna kembali ke fitrah atau kembali pada kesucian. Di sini ada dua cara yang bisa dilakukan untuk kembali suci atas dosa kita:
1. Dosa pada Allah Swt
Kita bisa menghapusnya dengan cara berhusnudzon, berbaik sangka kepada Allah, apa pun yang terjadi termasuk cobaan dan ujian. Selain itu, cara selanjutnya dengan melakukan taubat nasuha. Bersungguh-sungguh dan tidak akan mengulanginya serta terus memperbaiki diri dengan banyak beribadah seperti beristighfar, membaca Al-Quran, shodaqah, dll.
2. Dosa pada sesama
Imam al-Ghazali menuturkan: dosa pada sesama lebih rumit dan lebih berat, karena dosa jenis ini hanya dapat dihapus ketika dihalalkan dari orang lain yang kita salahi. Waktu permintaan maaf bisa kapan pun semakin cepat akan semakin baik.
HR Imam Bukhari mengatakan bahwa Nabi ﷺ bersabda:
مَنْ كَانَتْ عِنْدَهُ مَظْلَمَةٌ لِاَخِيْهِ مِنْ عَرَضٍ أَوْمِنْ شَىْءٍ فَلْيتَحَلَّلْهُ مِنْهُ الْيَوْمَ
Artinya: Barang siapa telah melakukan kezaliman kepada saudaranya, baik menyangkut kehormatan atau hartanya, maka pada hari ini hendaklah ia minta dihalalkan.
Nah, dengan adanya momen Idulfitri ini menjadi jembatan untuk seseorang dalam memperbaiki hubungannya. Baik dengan teman, keluarga, tetangga atau siapa pun yang dirasa memiliki kesalahan.
HR. Abu Daud, dari Al Bara’ bin ‘Azib, ia berkata, Rasulullah ﷺ bersabda:
مَا مِنْ مُسْلِمَيْنِ يَلْتَقِيَانِ فَيَتَصَافَحَانِ إِلاَّ غُفِرَ لَهُمَا قَبْلَ أَنْ يَفْتَرِقَا
Artinya: Tidaklah dua muslim itu bertemu lantas berjabat tangan melainkan akan diampuni dosa di antara keduanya sebelum berpisah. (HR. Abu Daud)
(ACF)