9 Mei 1653: Taj Mahal Selesai Dibangun
Oase.id- Taj Mahal diambil dari kata Mumtaz Mahal, sebutan istri Kaisar Mughal Shah Jahan, Arjumand Banu Begum.
Taj Mahal merupakan kompleks bangunan makam putih yang terletak di daerah Agra, Uttar Pradesh, India. Kompleks mewah ini menjadi warisan paling populer yang ditinggalkan Kekaisaran Moghul, sebuah kerajaan Islam yang menguasai wilayah Afganistan, Balochistan, dan sebagian besar anak benua India dari tahun 1526 dan 1857.
Pembangunan Taj Mahal menghabiskan waktu 11 tahun, dimulai pada 1642 dan rampung pada 1653. Pembangunan kompeks pemakaman mewah ini melibatkan 20 ribu pekerja.
Baca: 29 April 711: Pasukan Islam Menaklukkan Spanyol
Pada 1983, organisasi kebudayaan PBB, UNESCO menetapkan Taj Mahal sebagai situs warisan dunia.
Di balik kemegahan
Ada serangkaian cerita duka di balik kemewahan kompleks Taj Mahal.
Sandi Nur Rohman dalam Dinasti Mughal: Menelusuri Jejak Peradaban Islam Di Tanah Hindustan (2017) menjelaskan, kompleks yang keumumannya terbuat dari marmer putih di tepi selatan sungai Yamuna itu dibangun atas perintah Kaisar Shah Jahan untuk menghormati dan mengenang istri yang sangat dicintainya, Arjumand Banu Begum.
"Pada 1607, saat Kaisar Shah Jahan berusia 15 tahun, ayahnya, Kaisar Jahangir menjodohkannya dengan Arjumand Banu Begum. Anak perempuan dari saudara laki-laki Nur Jahan (Permaisuri Kaisar Jahangir), Asaf Khan," tulis Sandi.
Dari perjodohan itu, pernikahannya baru dilakukan ketika Kaisar Shah Jahan berusia 20 tahun, tepatnya pada 1612. Sementara sang permaisuri kala itu masih berumur 14 tahun.
"Setelah 19 tahun hidup berkeluarga, mereka dikaruniai 8 orang anak. Sang permaisuri meninggal karena menahan rasa sakit saat proses melahirkan selama 30 jam di Bunhanpur, pada Selasa 7 Juni 1631 atau 17 Zulkaidah 1040 H," tulis dia.
Selepas kepergian istrinya, Kaisar Shah Jahan tampak begitu terpukul. Sebagai raja, ia tak mau lagi mengenakan pakaian yang indah, wewangianm dan permata.
"Ia berkata, 'Saya telah berubah menjadi seorang fakir selama sisa hidup saya. Baik itu seorang raja atau pun tidak," tulis Sandi.
Saking cintanya yang mendalam kepada mendiang istri, Kaisar Shah Jahan pun kerap murung dan berkata, "Kehidupan di dalam kekaisaran ini sudah tidak semanis dahulu. Kehidupan ini semua beserta kenikmatannya sudah tidak ada lagi yang tersisa."
Demi memuaskan dan membuktikan kedalaman rasa cinta kepada sang istri, Kaisar Shah Jahan pun membangunkan kompleks makam super mewah yang menguras banyak anggaran hingga menyusul terjadinya pemberontakan.
Arsitektur
Secara detail, sejarawan arsitektur Ebba Koch dalam The Complete Taj Mahal: And the Riverfront Gardens of Agra (2006) menggambarkan, kompleks Taj Mahal terdiri dari 5 bagian. Pertama, Taman Sinar Bulan di sebelah utara sungai Yamuna. Kedua, teras di tepi sungai, yang berisi Mausoleum, Masjid, and Jawab. Ketiga, Taman Charbagh yang berisi paviliun. Keempat, Jilaukhana, berisi akomodasi bagi para peziarah makam dan dua makam yang lebih kecil.
"Kelima, Taj Ganji, yang awalnya merupakan pasar dan perhotelan; hanya beberapa bagian yang masih dilestarikan. Gerbang besar terletak di antara jilaukhana dan taman. Tingkat secara bertahap turun dalam langkah-langkah dari Taj Ganji menuju sungai. Deskripsi kontemporer berasal daftar kompleks yang disertai unsur-unsur dari kerangka teras sungai menuju Taj Ganji," tulis Koch.
Arsitektur peninggalan Kekaisaran Mughal ini termasuk produk jenius yang inovatif dengan bersumber dari India, Timurid, juga Eropa. Taj Mahal, merupakan bangunan pertama yang memanfaatkan secara ekstensif motif asli beserta bentuk standar Islam, misalnya kubah dan lengkungan yang merupakan warisan Indo-Islam sebelumnya.
Yang menarik adalah berbagai sudut kompleks Taj Mahal dihiasi dengan ayat-ayat Al-Qur'an sebagai elemen dekoratif. Para sarjana kontemporer menunjukkan bahwa bagian-bagian tersebut dipilih oleh seorang kaligrafi Persia Abd Ul-Haq yang datang ke India pada 1609. Sebagai hadiah atas kemewahan rancangannya, Shah Jahan memberinya gelar "Amanat Khan".
Baca: 29 Januari 661: Kepemimpinan Khulafaur Rasyidin Berakhir
"Hal ini didukung oleh sebuah prasasti yang berada di dekat garis Al-Qur'an di dasar kubah interior yang bertuliskan, 'Ditulis oleh orang yang tidak penting, Amanat Khan Shirazi," tulsi Koch.
Sementara menurut Lesley A. Dutemple dalam The Taj Mahal (2003) menyebut, pembangunan kompleks makam termewah melibatkan dewan pengawas arsitektur kekaisaran, seperti Abd Abd-Kari, Ma'mur Khan, Makramat Khan, dan Ahmad Lahauri.
"Lahauri umumnya dianggap sebagai perancang utama kompleks bangunan tersebut," tulis DuTemple.
Beda lagi dengan pendapat penulis sejarah hindu India Purushottam Nagesh (P.N) Oak. Dalam Taj Mahal: The True Story (1989), ia menyebut perancangan Taj Mahal melibatkan Essa Effendy, arsitek asal Persia atau Turki Ahmed Mehendis, Austin deBordeaux (Prancis), dan Geronimo (Italia)
"Termasuk Shah Jahan sendiri," tulis dia.
(SBH)