Yuk, Dukung! Bermodal Sepeda Motor, Aktivis Ini akan Keliling Sumatra untuk Kampanyekan Pencegahan Pemanasan Suhu Kota
Oase.id- Dengan hanya bermodal sepeda motor dan bekal secukupnya, Ranggi Ragata, penggiat sekaligus pendiri Yayasan Gerakan Indonesia Sadar Bencana (Graisena) ini bertekad keliling Sumatra demi mengkampanyekan penanggulangan dampak Pemanasan Global yang sebenarnya tengah mengancam Indonesia.
Ancaman pemanasan suhu kota
Ranggi bergerak berdasarkan kajian para pakar perkotaan pada 2018 yang menyebut bahwa dalam jangka waktu 30 tahun mendatang, kota-kota akan menghadapi risiko suhu panas, banjir di kawasan pesisir, terputusnya pasokan listrik, dan kelangkaan pangan dan air secara dramatis kecuali emisi yang dapat mengubah iklim diminimalisir.
Saat ini, kata Ranggi, lebih dari 200 juta orang di 350 kota menghadapi suhu panas yang membara dengan suhu puncak harian rata-rata mencapai 35 derajat Celsius, termasuk Jakarta.
"Di samping itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga merilis hasil risetnya mengenai tren suhu di kota-kota besar di Indonesia. Berdasarkan hasil pengolahan tren suhu di Indonesia secara umum suhu di Indonesia baik suhu minimum, rata-rata, dan maksimum memiliki tren yang bernilai positif dengan besaran yang bervariasi sekitar 0.03 °C setiap tahunnya," kata Ranggi di Jakarta, 23 Agustus 2020.
"Ini bisa diartikan bahwa suhu akan mengalami kenaikan 0.03 °C setiap tahunnya sehingga dalam 30 tahun lokasi tersebut akan mengalami kenaikan sebesar 0.9 °C," tambah dia.
Misi besar
Ranggi sebenarnya telah melakukan perjalanan solo touring sejak 8 Agustus 2020.
"Ini adalah misi yang sangat besar, oleh karena itu kami memilih untuk memulainya secepat mungkin," kata Ranggi.
Kali ini, dia akan kembali menempuh perjalanan panjang menjelajahi Pulau Sumatra dengan hanya menggunakan sepeda motor. Dalam misi tersebut ranggi akan mengkampanyekan gerakan #NgademinKota yang dijalankan oleh Graisena.
Baca juga: Graisena, Menebar Arti Melalui Aksi di Tengah Pandemi
Selain itu, Ranggi juga akan mengabdi sebagai guru di beberapa daerah tertinggal di Sumatera, serta membantu mengembangkan kompetensi komunitas-komunitas di sepanjang pantai Pulau Sumatra dalam mempersiapkan diri menghadapi berbagai bencana.
Ketua Yayasan Graisena Agung Firmansyah menjelaskan, kedepannya akan didirikan stand-stand pembagian bibit di stasiun-stasiun kereta, terminal bus, hingga di lokasi-lokasi car free day.
"Kami sudah memulainya dari kota Jakarta dan Balikpapan. Kami akan mengemas bibit pohon dalam paket goodie bag. Setiap paket goodie bag akan berisi 2 bibit tanaman serta 200 gram pupuk organik berikut petunjuk cara penanaman bibit di lahan terbatas," jelas Agung.
Butuh dukungan
Agung mengatakan, misi besar ini sebenarnya tidak bisa dilakukan Graisena maupun Ranggi tanpa adanya dukungan bersama.
"Tentunya kami membutuhkan support dan bantuan dari banyak pihak. Baik komunitas, individu, tokoh, hingga pemangku kebijakan," ungkap dia.
Meski harus mengeluarkan tabungan pribadi, namun Graisena, Agung, dan Ranggi percaya, bahwa pesan kebaikan harus disebarkan agar dapat menginspirasi semua orang.
"Untuk itu, kami menggalang dukungan dan mengkapanyekan gerakan #NgademinKota dari berbagai kawan baik yang ada di seluruh Indonesia," kata dia.
Baca juga: Yuk! Bantu Tulang Punggung Keluarga yang Terpapar Korona Melalui Graisena
Donasi yang dikumpulkan nantinya akan disalurkan melalui Yayasan Graisena untuk membiayai pembangunan sekolah-sekolah tertinggal yang akan dilalui Ranggi. Serta, menjalankan program serupa yang akan berlangsung dalam 5 tahun kedepan.
"Semoga semua umat berbahagia, Selamatlah Bumi dan seisinya," ucap Agung, mengikuti ungkapan besar gerakan ini.
Bagi kamu yang tertarik mendukung gerakan Graisena dan Ranggi ini, donasi bisa disalurkan melalui tautan ini.
(FER)