7 Adab Minum Air yang Disunnahkan Nabi Muhammad

Octri Amelia Suryani - Inspirasi Nabi Muhammad Saw Minum Air 14/07/2021
Gambar oleh congerdesign dari Pixabay
Gambar oleh congerdesign dari Pixabay

Oase.id - Bukan hal yang tabu bahwa air memiliki banyak manfaat. Terutama bagi kesehatan tubuh. Salah satunya dapat mempercepat penyembuhan ketika sakit.

Minum merupakan aktivitas yang selalu dilakukan oleh setiap orang. Namun, banyak yang masih belum mengetahui tentang tata cara minum yang baik dan benar.

Dalam Islam, ada beberapa adab minum yang baik seperti yang dicontohkan Rasulullah ﷺ. Selain untuk ibadah dalam melakukannya, air minum yang masuk ke tubuh juga dapat menjadi obat. Terlebih lagi di saat krisis kesehatan seperti sekarang ini.

Berikut ini 7 adab ketika minum air yang disunahkan Nabi Muhammad ﷺ:

1. Niat
Menurut bahasa, niat diartikan dengan “sengaja”, atau sesuatu yang disengaja. Niat memiliki 3 aspek; diyakini dalam hati, diucapkan dengan lisan, dan dilakukan dengan amal perbuatan.

Berniat merupakan rangkaian yang terkadang tidak terucap tapi ada dalam hati. Karena jika sesuatu telah terbesit dalam hati, maka itulah seringan-ringannya niat.

Seperti layaknya minum air, jika telah terbesit dalam hati akan niat, maka air minum itu dapat menjadi obat.

2. Baca doa
Secara bahasa, doa memiliki arti “menyeru”. Sedangkan secara istilah, doa adalah permohonan secara lisan kepada Allah sebagai pemilik alam semesta.

Quraish Shihab mengatakan bahwa doa ialah permohonan seorang hamba kepada Tuhan agar memperoleh anugerah pemeliharaan dan pertolongan. Baik untuk dirinya sendiri maupun orang lain yang sedang didoakannya. Doa tersebut harus lahir dari lubuk hati terdalam disertai dengan mengagungkan-Nya.

Oleh karena itu, demi tercapainya kebaikan terhadap tubuh atas apa yang dikonsumsi, maka libatkanlah Allah Swt di dalamnya dengan mengucap doa. Sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ yang berbunyi:

يَا غُلَامُ سَمِّ اللَّهَ وَكُلْ بِيَمِينِكَ وَكُلْ مِمَّا يَلِيكَ

Artinya: “Wahai anakku, sebutlah nama Allah, makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah makanan yang berada di dekatmu.”

3. Minum dengan tangan kanan
Layaknya seperti hadis yang ada di atas menyebutkan bahwa ada 3 adab makan di dalamnya. Pertama, menyebut nama Allah (berdoa). Kedua, gunakan tangan kanan untuk makan. Ketiga, makanlah makanan yang ada di sekitar kita.

Begitu pun saat minum, hendaknya menggunakan tangan kanan. Dipercaya, dengan menggunakan tangan kanan, maka akan membawa berkah dan membuat tubuh lebih segar lagi.

4. Tidak bernafas dan meniup air minum
Rasulullah ﷺ bersabda yang artinya: “Jika kalian minum, maka janganlah bernafas dalam wadah air minumnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam Syarah Shahih Muslim, Imam Nawawi mengatakan, “Larangan bernafas dalam wadah air minum adalah termasuk etika karena dikhawatirkan hal tersebut mengotori air minum atau menimbulkan bau yang tidak enak atau dikhawatirkan ada sesuatu dari mulut dan hidung yang jatuh ke dalamnya dan hal-hal semacam itu.”

Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu juga mengatakan, “Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam minum beliau mengambil nafas di luar wadah air minum sebanyak tiga kali.” Dan beliau bersabda, “Hal itu lebih segar, lebih enak dan lebih nikmat.”

5. Dilarang minum langsung dari mulut teko/ceret
Dari Abu Hurairah, beliau berkata:

نَهَى رَسُول اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم أَن يُشْرَبَ مِنْ فِيِّ السِّقاءِ أَو القِرْبةِ

Artinya: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang minum dari mulut siqa’ atau qirbah.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Terkait hukum minum langsung dari mulut teko, para ulama masih berbeda pendapat. Ada yang mengatakan haram. Ada pula yang mengatakan makruh. Namun, mayoritas ulama mengatakan hukumnya makruh. Untuk itulah, sebaik-baik orang yang hendak minum, tuangkanlah terlebih dahulu ke dalam gelas. Kecuali, dalam keadaan terpaksa.

6. Menutup tutup botol minum pada malam hari
Pada malam hari, biasakan diri untuk menutup tutup wadah tempat air minum. Hal ini dianjurkan untuk segera diajarkan kepada anak cucu. Sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ:

غَطُّوا الإِنَاءَ، وَأَوْكُوا السِّقَاءَ، فَإنَّ فِي السَّنَةِ لَيْلَةً يَنْزِلُ فِيهَا وَبَاءٌ، لاَ يَمُرُّ بِإِنَاءٍ لَيْسَ عَلَيْهِ غِطَاءٌ، أَوْ سِقَاءٍ لَيْسَ عَلَيْهِ وِكَاءٌ، إِلاَّ نَزَلَ فِيهِ مِنْ ذلِكَ الْوَبَاءِ

Artinya: “Tutuplah bejana-bejana dan wadah-wadah air. Karena ada satu malam dalam satu tahun wabah/penyakit turun di pada malam itu. Tidaklah penyakit itu melewati bejana yang tidak tertutup, atau wadah air yang tidak ada tutupnya, melainkan penyakit tersebut akan masuk ke dalamnya.” (HR Muslim)

7. Bersyukur
Syukurilah minuman yang ada. Usahakan tidak mencelanya. Sebab, segala sesuatu yang didapatkan merupakan berkah yang harus selalu disyukurinya.


(ACF)
Posted by Achmad Firdaus