Kesulitan Mengendalikan Diri, Renungkan Sejumlah Dalil Ini

N Zaid - Inspirasi 17/01/2024
Foto: Pixabay
Foto: Pixabay

Oase.id - Salah satu sikap yang penting bagi seorang muslim untuk mampu bertakwa dan menghindari diri dari perbuatan maksiat adalah sadar bahwa dirinya diawasi penuh oleh Allah subhanahu wa ta a'la dan malaikatnya.

Al-Qur'an mengatakan manusia berada di hadirat Tuhan dan Dia melihat kebenaran perbuatan mereka. “Apakah dia tidak menyadari bahwa Tuhan melihatnya?” (Ayat 14 Surat Al-Alaq)

Pengawasan ilahi mempunyai ciri-ciri yang unik. Pertama, mencakup seluruh aspek kehidupan.

“Tuhan mengawasi segala sesuatu.” (Ayat 52 Surat Al-Ahzab)

Kedua, tidak ada sedikit pun tindakan yang terlewatkan. Pada hari kiamat, orang-orang yang berbuat maksiat akan dikejutkan dengan hal ini: “Ketika catatan amal setiap orang ditaruh di hadapannya, kamu akan melihat para penjahat ketakutan terhadap isi catatan itu. Mereka akan berkata, ‘Celakalah kami! Catatan macam apa yang tidak melewatkan sesuatu yang kecil atau besar?’ Mereka akan menemukan apa pun yang telah mereka lakukan tepat di depan mata mereka. Tuhanmu tidak menganiaya siapa pun.” (Ayat 49 Surat Al-Kahfi)

Ketiga, selain pengawasan Ilahi, ada malaikat yang mencatat setiap perbuatan manusia: “Tetapi atas kamu ada pengawas, ahli kitab yang mulia yang mengetahui segala yang kamu kerjakan.” (Ayat 10-12 Surat Al-Infitar)

Mengetahui hal ini membuat seseorang merasakan kehadiran Allah dan malaikat, sehingga meningkatkan pengendalian diri.

Ciri yang keempat adalah seseorang akan melihat hakikat dan kebenaran setiap amalan secara utuh di hari kiamat. “Pada hari dimana setiap jiwa akan melihat amal baik dan buruknya tepat di depan matanya.” (Ayat 30 Surat Al Imran)

Jadi sikap dan pendekatan seseorang terhadap hubungan antara dunia ini dan akhirat akan mengarah pada peningkatan pengendalian diri. Jika seseorang berpikir secara hati-hati bahwa kehidupan kekalnya di akhirat bergantung pada bagaimana ia menjalani kehidupan di dunia, maka ia akan sangat berhati-hati dalam setiap detil perkataan dan perbuatannya karena ia menyadari bahwa kesenangan hidup di dunia itu tidak ada artinya.

“Katakanlah: ‘Kenikmatan hidup ini sedikit. Kehidupan yang kekal lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa.’” (Surah An-Nisa ayat 77)(iqna)​


(ACF)
TAGs:
Posted by Achmad Firdaus