Biaskah Arwah Orang Mati Kembali Lagi Dengan Merasuki Tubuh Orang Lain?
Oase.id - Bisakah arwah orang yang mati berbicara menggunakan tubuh orang yang masi hidup, atau dengan kata lain merasukinya?
Menurut Ustaz Ammi Nur Baits, pada zaman Nabi Musa Alaihi Salam pernah terjadi ketika ada pembunuhan kemudian mereka saling menuduh siapa pelakunya, Musa diminta untuk memberikan solusi untuk mengetahui siapa pelaku pembunuhan.
Nabi Musa akhirnya mendapatkan wahyu dari Allah untuk mencari seekor sapi untuk disembelih. Penduduk sempat menertawakan ucapan Nabi Musa, dan banyak bertanya. Namun akhirnya sampai pada satu titik mereka mau menuruti ucapan Musa untuk menyembelih seekor sapi.
Setelah menyembelihnya, sebagian daging sapi itu diminta untuk dipukulkan ke tubuh korban pembunuhan itu.
"Demikianlah Allah menghidupkan makhluk yang mati. Seketika itu orang yang mati tadi bisa hidup lalu dia bicara dan mengatakan siapa pembunuhnya setelah itu dia mati lagi," kisah Ustaz Ammi.
"Kejadian ini terjadi di masa Nabi Musa dan perlu kita garis bawahi ini mukjizat yang tidak tak bisa ditiru maka tidak ada kejadian-kejadian yang serupa yang dilakukan oleh Bani Israil sehingga mereka tidak bisa meniru pasca Musa meninggal," imbuhnya.
Setelah itu, tidak ada lagi ritual seperti yang dilakukan Nabi Musa untuk kasus serupa karena itu sifatnya hanya mukzizat Nabi Musa.
Menurut Ustaz Ammi, roh orang yang telah meninggal dunia tidak bisa kembali lagi ke alam dunia, karena telah terpisah oleh alam barzah.
"Di belakang mereka ada barzah sampai hari kiamat sehingga arwah tidak akan bisa kembali karena barzah ini menjadi pembatas. Allah Ta'ala berfirman Allah mempertemukan dua lautan di antara keduanya ada barzah sehingga antara air A dengan air B tidak saling bersilang demikianlah posisi barzah."
"Karena itu enggak ada ceritanya arwah bisa balik kemudian merasuki ke jasad orang yang masih hidup lalu dia bicara tentang siapa pembunuhnya," tegas Ustaz Ammi.
Jika pun ada seseorang yang memang kerasukan, maka itu adalah jin, bukan arawah orang yang mati itu. Jin bisa saja menceritakan kejadian pembunuhan tersebut karena memang jin dapat melihat manusia, sedangkan manusia tidak bisa melihat jin. Bisa jadi, ketika terjadi pembunuhan jin itu berada di lokasi sehingga mengetahui apa yang terjadi.
Namun Ustaz Ammi berpesan bahwa tidak semua perkataan jin dapat dipercaya. Ustaz pun mengutip kisah setan yang menyamar sebagai manusia dan mencuri hingga tiga kali dan setiap kali mencuri makanan ditangkap oleh sahabat Nabi shallallahu alaihi wa sallam, Abu Hurairah.
Ketika dua kali ditangkap, Jin itu selalu berdusta untuk tidak mengulangi perbuatannya lagi. Dia pun meminta belas kasihan agar tidak diapa-apakan oleh Abu Hurairah. Sahabat Nabi itu juga mendatangi Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, dan menceritakan apa yang dialaminya. Dua kali Abu Hurairah bercerita pada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, ia selalu diberitahu bahwa pencuri itu akan kembali.
Pada kali ketiga, Abu Hurairah tidak mau melepaskannya. Namun pencuri ini berkata kepada Abu Hurairah, “Wahai Abu Hurairah maukah aku ajarkan kepada kamu sebuah bacaan yang kalau kamu baca sebelum tidur kamu akan terlindung dari setan sampai pagi hari?” Kata Abu Hurairah, ”Apa itu?” kata orang ini, “Bacalah Ayat Kursi sebelum tidur, niscaya kamu akan terlindung dari setan sampai pagi hari.”
Kemudian di pagi harinya Abu Hurairah ditanya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Kemudian Abu Hurairah menceritakan bahwa orang ini mengatakan, “Wahai Rasulullah dia menganggap atau mengklaim kalau kita membaca ayat kursi sebelum tidur akan terlindung dari setan sampai pagi hari.” Rasulullah berkata, “Kali ini dia jujur, walaupun dia tukang dusta.”
Kemudian Rasulullah mengatakan, 'Wahai Abu Hurairah tahukah kamu siapa yang tiga malam berturut-turut datang?” Abu Hurairah berkata, “Aku tidak tahu, Allah dan rasulnya lebih tahu.” Kata Rasulullah, “Dia adalah setan.”
(ACF)